Truk Tebu Mengular di PG Rejoso, Macet Parah Ganggu Aktivitas Masyarakat

Blitar,mitratoday.com – Kemacetan lalu lintas kembali terjadi di kawasan Rejoso, Kabupaten Blitar, Kamis pagi (26/6), tepatnya sejak pukul 10.00 WIB.
Kemacetan disebabkan oleh antrean panjang truk pengangkut tebu yang hendak masuk ke Pabrik Gula Rejoso Manis Indonesia (RMI) untuk melakukan proses bongkar muatan.
Antrean truk mengular hingga lebih dari 1 kilometer ke arah utara dan 500 meter ke arah selatan dari gerbang pabrik. Kondisi ini menyebabkan lalu lintas lumpuh total untuk sementara waktu, hingga akhirnya aparat dari Polsek Binangun turun langsung ke lokasi untuk mengurai kepadatan dan mengatur arus kendaraan.
Warga Rejoso yang tinggal di sekitar jalur utama menyampaikan rasa kecewa dan keberatan atas kejadian yang dianggap sudah terjadi berulang kali setiap musim giling tebu.
“Ini sudah bertahun-tahun terjadi, tapi tidak pernah ada solusi. Jalan ini milik umum, bukan tempat parkir truk-truk pabrik. Kami warga jadi korban kemacetan, usaha kami juga terdampak karena pelanggan kesulitan akses,” ujar Sugiarto (45), warga Rejoso yang memiliki warung makan di tepi jalan.
Senada dengan itu, Tatik, warga lainnya yang mengelola toko kelontong, mengeluhkan dampak langsung pada omzet usahanya.
“Pembeli malas mampir kalau jalanan penuh truk. Kadang macet sampai berjam-jam. Kami minta jalan ini bebas dari parkir truk. Ini menyusahkan sekali,” ujarnya.
Menurut warga, selama ini belum terlihat adanya tindakan konkret dari pihak manajemen PT RMI untuk menyediakan lahan khusus antrean atau penampungan truk tebu, sehingga sopir-sopir truk terpaksa menggunakan badan jalan sebagai lokasi menunggu giliran masuk pabrik. Hal ini menjadi biang utama kemacetan tahunan di jalur utama Rejoso.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Public & Government Relation Manager PT RMI, Putut Hindaruji, tidak memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi melalui panggilan telepon dan pesan WhatsApp yang dikirimkan melalui gawai tidak direspons hingga berita ini diturunkan.
Warga pun mendesak adanya intervensi dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Perhubungan dan instansi terkait, untuk menertibkan operasional logistik pabrik agar tidak terus merugikan masyarakat.
“Kalau tidak ada penindakan tegas, kami khawatir kejadian ini akan terus berulang. Kami butuh solusi nyata, bukan janji. Jalan ini harusnya steril dari parkir liar truk industri,” tegas Sugiarto.
Kemacetan ini tidak hanya menimbulkan gangguan lalu lintas, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan pengendara, terutama kendaraan roda dua yang terpaksa melintas di celah sempit antara truk besar. Sejumlah pelajar dan pekerja juga dilaporkan mengalami keterlambatan akibat tidak bisa melintasi jalan tepat waktu.
Hingga saat ini, warga Rejoso masih menunggu adanya kejelasan dan tanggapan dari pihak PT RMI. Mereka berharap kejadian ini tidak dianggap sepele, karena menyangkut hak masyarakat atas akses jalan umum yang aman, nyaman, dan bebas dari hambatan
Public & Goverment Relation Manager PT RMI, Putut Hindaruji. Ketika di hubungi media lewat telepon dan WhatsApp belum memberikan konfirmasi.
( Novi )