DaerahJawa Tengah

Undang PKL Pujasera Melati, Rudy Herstyawan: Ingin Dengar Langsung Keluhannya

Kota Tegal,mitratoday.com – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) Pujasera Melati menghadiri undangan dari Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Tegal di Jalan Hangtuah No. 21, Rabu (2/7/2025).

Dalam pertemuannya itu dihadiri langsung Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Tegal beserta jajarannya, serta perwakilan Paguyuban PKL Pujasera Jalan Melati dan para pedagang.

Wakil Ketua Paguyuban PKL Pujasera Jalan Melati, Lukman Jaelani menyampaikan beberapa keluhan diantaranya omzet PKL yang turun drastis sejak direlokasi dari Jalan RA. Kartini, Jalan Menteri Supeno, dan Jalan KH. Akhmad Dahlan. Selain itu, soal penerangan, kebersihan, toilet, banjir, tempat duduk, tempat neduh dan satu arah Jalan Melati.

“Pada intinya, PKL menginginkan agar Pujasera bisa menjadi ramai,” ujarnya.

Lukman juga menyampaikan terkait tarif parkir yang dipatok Rp2.000-Rp3.000. PKL juga dibebani banyaknya retribusi yang wajib dibayarkan setiap harinya. Baik yang dibayarkan untuk keamanan, listrik, maupun kebersihan. Jika dihitung, PKL harus mengeluarkan Rp11.000- Rp16.000 untuk membayar retribusi tersebut,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Tegal, Rudy Herstyawan mengatakan pertemuannya dengan para PKL Pujasera Melati ingin mendengarkan secara langsung kiprah dari Paguyuban Pujasera Jalan Melati. Karena, selama ini kami komunikasi dengan Paguyuban ternyata informasi dilapangan itu berbeda. “Jadi kami undang mereka, termasuk anggota dari Paguyuban itu sendiri,” ujarnya.

Rudy menjelaskan saat ini untuk sarana dan prasarana (sarpras) di Pujasera Melati sedang dikerjakan semua. “Jadi insyaallah dalam waktu dekat sudah bisa terpenuhi, mulai dari saluran macet, tempat duduk, penerangan dan lainnya,” terangnya.

Soal omzet PKL turun dan iuran yang dirasa PKL terlalu tinggi, Rudy mengatakan omzet turun itu disebabkan karena faktor kondisi perekonomian. Contoh, di dinas kami seperti di pasar-pasar itu sama mengalami penurunan omzet. “Jadi ini terjadi secara umum, karena kondisi perekonomian. Sedangkan soal iuran, kata Rudy sebelumnya sudah dirembug oleh mereka sendiri, dan mereka juga sudah setuju,” katanya.

Mendengar banyaknya keluhan-keluhan dari PKL, kami saat ini terus berupaya agar Pujasera menjadi ramai pengunjung, salah satunya dengan memasang papan penunjuk arah yang menuju ke Pujasera Melati, baik di Jalan Kartini, maupun di Jalan Cempaka,” tambah Rudy.

“Kami pun sudah memberi ruang dan waktu untuk dirembug bersama baik semua pedagang dan pengurus paguyuban untuk bertemu rapat, karena selama ini belum pernah bertemu hanya lewat whatsApp grup saja. “Kalau ternyata tidak maksimal ya diresafel, kalau masih bagus ya dilanjut yang penting ada kesepakatan bersama,” tutup Rudy.

(Hartadi)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Back to top button