Bengkulu UtaraDaerahHeadline

Viral Dengan Unggahan Burung, Ulah Oknum Kades BU Dikecam Yayasan Konservasi Sumatera

Kecaman ini datang merupakan bentuk protes lantaran satwa yang dilindungi Undang-undang

Bengkulu,mitratoday.com-Yayasan Konservasi Sumatera mengecam ulah salah satu oknum Kades di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, yang mengunggah foto burung elang hasil buruan ke media sosial.

Kecaman ini datang merupakan bentuk protes lantaran satwa yang dilindungi Undang-undang menjadi buruan bahkan oleh oknum yang diharapkan menjadi pamong pelindung satwa tingkat Desa.

“Kami mengutuk keras tindakan yang bersangkutan. Karena tidak memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat untuk melindungi satwa-satwa yang ada,” kata Bayu Setiawan, Deputy Distrik Utara Bengkulu Yayasan Konservasi Sumatera.

Pengiat lingkungan ini mengharapkan, aparat segera menindak tegas setiap hal-hal yang melanggar Undang-undang. Menurutnya, ini dibutuhkan karena akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat.

Bayu menambahkan, ketegasan ini dituntut selaras dalam Pasal 21 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, dengan ancaman hukuman satu Tahun penjara hingga denda sebesar 50 juta rupiah.

Pihaknya berharap, Kepala Desa segera memberikan klarifikasi resmi terkait ulahnya, serta mempertanggungjawabkan atas perbuatannya.”Kami akan layangkan surat resmi. Aparat harus bertindak, agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” harap Bayu.

Oknum Kepala Desa Kota Lekat, Kecamatan Hulu Palik, Lailatul Azhar tengah menjadi sorotan sejumlah pihak lantaran mengunggah foto burung elang hasil buruan di akun Facebook miliknya.

Menggunakan topi resmi pejabat Kepala Desa, satu foto yang diunggah menggambarkan dirinya tengah memegang senjata dengan baju kaos loreng bercorak coklat orange khas milik salah satu Ormas.

Sementara satu foto lainnya menggambarkan kondisi seekor burung dalam kondisi kaki terikat. Dengan mata tajam menatap kamera, burung yang disebut dalam narasi unggahannya elang ini membentangkan sayap menandakan perlawanan.(Red).

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button