BlitarDaerahHeadline

Wabup Blitar Dukung Pembangunan Fasilitas Kremasi Jenazah

Blitar,mitratoday.com – Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso memberi dukungan untuk pembangunan fasilitas Krematorium yaitu fasilitas untuk kremasi atau pengabuan (pembakaran) jenazah.

Bersama Krematorium Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Blitar, Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso akan membantu terlaksananya Pembangunan fasilitas Krematorium tersebut

Rahmat Santoso katakan keluarga besarnya akan mendukung pembangunan Krematorium di Kabupaten Blitar, karena memang di Blitar belum ada fasilitas tersebut.

“Saya di beri kabar Keluarga besar, kalau sudah disiapkan dana untuk membangun Krematorium di Blitar,” ujar Wabup Rahmat, Minggu (4/12/2022)

Ia jelaskan, kalau rencana dari pihak keluarga besar untuk membangun Krematorium ini baru diketahui setelah dihubungi oleh saudaranya. “Tiba-tiba saya diminta membantu, pengurusan perijinan (Krematorium) dan sebagainya oleh kakak ipar saya minggu lalu,” ungkap Rahmat Santoso.

Karena memang fasilitas yang dibutuhkan terutama oleh umat Hindu dan Konghucu ini belum ada di Blitar, maka Wabup Rahmat langsung berkoordinasi dengan pihak terkait. “Sudah saya koordinasikan dengan OPD terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas PTS dan Bagian Hukum terkait perijinan dan lainnya,” jelas Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini.

Mengenai lokasi pembangunan Krematorium, rencananya akan menggunakan tanah milik Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Blitar. “Untuk detailnya sedang dalam pembahasan, tapi intinya kelurga besar saya siap untuk membantu biaya pembangunan Krematorium itu,” tutue Wakil Ketua DPW PAN Jatim ini.

Terpisah, Ketua PHDI Kabupaten Blitar, Lestari ketika dihubungi mengatakan kalau rencana pembangunan Krematorium tersebut memang sudah lama diusulkan PHDI, namun belum bisa terwujud.

“Karena masih terkendala lokasi dan biaya yang cukup besar,” kata Lestari

Sehingga, dengan adanya kabar Wabup Rahmat akan membiayai pembangunan Krematorium ini, seperti gayung bersambut agar fasilitas tersebut segera ada di Bumi Penataran julukan Kabupaten Blitar.

“Karena selama ini untuk proses kremasi warga Blitar Raya, baik umat Hindu maupun Konghucu harus ke Kota Malang atau Batu,” keluh Lestari.

Untuk lokasi diungkapkan Lestari akan menggunakan tanah milik PHDI yang berada sekitar 1 km timur Pura Agung Praba Bhuana di Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. “Lokasinya seluas sekitar 700 m2, itu tanah yang dibeli oleh PHDI dan sekarang dalam proses pengurusan sertifikat,” pungkasnya.

Mengenai bentuk Krematorium dan kebutuhan biaya pembangunannya, Lestari menerangkan akan mengacu pada Krematorium milik TNI AL Juanda. Dengan fasilitas 2 tungku pembakaran, mampu melakukan proses pembakaran 8 kali per tungkunya.

“Kalau estimasi biaya pembangunannya berkisar Rp 500 – 700 juta, itu hitungan kasar tergantung dari kualitas dan fasilitasnya,” terang Lestari.

Termasuk bentuk atau desainnya juga dibuat lebih umum, tidak khusus untuk umat Hindu saja. Tapi bisa juga melayani umat Konghucu atau China, yang juga membutuhkan fasilitas perabuan. “Seperti di Juanda itu, jadi juga melayani umum tidak hanya umat Hindu,” bebernya.

Ditambahkan Lestari pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Wabup Blitar, untuk membahas mengenai pembangunan Krematorium tersebut.

“Baik itu mengenai biaya juga pengelolaannya, akan saya bicarakan lagi dengan Pak Wabup,” tutupnya.

Pewarta : Novi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button