DaerahHeadlineMalang

Wakil Bupati Malang Buka Rakor Evaluasi Genta Jamban

Pewarta : Sigit

Malang,mitratoday.com – Wakil Bupati Malang, Drs H Didik Gatot Subroto SH.MH membuka secara resmi rapat evaluasi Gerakan Serentak Bangun Jamban (Genta Jamban) tahun 2021 di salah satu hotel kota Malang jumat (10/12/2021).

Genta Jamban sendiri merupakan salah satu upaya Pemkab Malang untuk menurunkan angka stunting lewat terciptanya jamban dan sanitasi sehat yang dilaunching sejak 21 Oktober 2019. Didalamnya terang Didik Gatot Subroto berisi tentang tersedianya jamban sehat, sanitasi dan ketersediaan sarana air bersih dan layak minum yang aman bagi masyarakat.

Di Kabupaten Malang sendiri saat ini sesuai data yang diterima di bulan November 2021, kata Didik jumlah masyarakat yang menggunakan jamban sehat dinilai sangat tinggi. Didik mencatat sekitar 2 juta masyarakat sudah menikmati akses jamban dan sanitasi sehat.

“Tepatnya ada sekitar 2.649.028 jiwa masyarakat yang sudah bisa mengakses, atau sekitar 97,84 persen dari total jumlah penduduk. Sisanya sekitar 55.619 jiwa masih berkutat dengan jamban yang belum memenuhi standar kesehatan,” kata Didik Gatot Subroto.

Sisa tersebut imbuh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang tersebut menjadi kewajiban pemerintah untuk menuntaskan sehingga di tahun 2022 mendatang Kabupaten Malang sudah dapat mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Bebas Open Decification Free (ODF).

Meski demikian, Didik mengingatkan, bahwa upaya membuat program jamban sehat tersebut akan percuma jika tidak diimbangi dengan perubahan pola pikir masyarakat untuk hidup sehat.
Hal inilah lanjut Didik yang membutuhkan edukasi secara masif kepada masyarakat untuk merubah pola pikir mereka.

“Karena perlu diakui, masih banyak ditemukan masyarakat enggan memanfaatkan jamban sehat dan lebih memilih buang air di sungai seperti di Singosari, Gondanglegi, Kepanjen dan wilayah lainnya yang seperti itu (BAB sembarangan) ini adalah perilaku penyimpangan yang menjadi catatan supaya jadi perhatian,” tutur Didik Gatot Subroto.

Didik menyebut terkadang juga merasa heran, karena saat masyarakat sudah dibuatkan jamban sehat tapi tetap saja melakukan kebiasaan lamanya.

Oleh karenanya, edukasi menjadi hal penting yang harus dilakukan agar masyarakat dapat merubah pola pikir yang salah.

“Perilaku ini yang butuh sebuah keseriusan karena sangat penting karena menjadi masalah lingkungan yang sehat bagi masyarakat. Disisi lain harus ada kolaborasi antar OPD untuk membuat program jamban komunal bahkan bisa dikerjasamakan dengan PDAM, agar sanitasi dan ketersediaan air bersih bisa direalisasikan dengan baik,” pungkas Didik Gatot Subroto.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button