Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin: 21 Koperasi Merah Putih Siap Gerakkan Ekonomi Lokal

Blitar,mitratoday.com – Pemerintah Kota Blitar menyatakan dukungan penuh terhadap program nasional peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Program yang diluncurkan secara virtual pada Senin (21/07/2025) dari Klaten, Jawa Tengah ini menjadi bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih.
Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, S.H.I., dalam keterangannya menyampaikan bahwa sebanyak 21 Koperasi Merah Putih telah terbentuk dan tersebar di seluruh kelurahan di Kota Blitar, sebagai bentuk kesiapan daerah dalam mendukung kebijakan strategis tersebut.
“Koperasi Merah Putih ini adalah jalan untuk membangun kekuatan ekonomi rakyat secara kolektif. Pemerintah Kota Blitar akan terus memfasilitasi dan mendorong koperasi-koperasi ini agar benar-benar menjadi milik dan motor penggerak ekonomi masyarakat,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Mas Ibbin.
Koperasi Bukan Sekadar Simbol, Tapi Solusi
Peluncuran Koperasi Merah Putih merupakan bagian dari Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo, yaitu mendorong kedaulatan ekonomi rakyat dan mengentaskan kemiskinan melalui pembangunan dari akar rumput, khususnya desa dan kelurahan.
Di Kota Blitar, seremoni peluncuran berlangsung di Kantor Koperasi Merah Putih Kelurahan Gedog, yang kini menjadi embrio penguatan ekonomi lokal. Menurut Mas Ibbin, koperasi ini akan berfungsi sebagai:
- Gerai kebutuhan pokok (sembako)
- Unit simpan pinjam
- Distribusi pupuk
- Cold storage dan logistik
- Layanan kesehatan dasar
- Pusat pemasaran komoditas pertanian dan UMKM
Semua fungsi tersebut dirancang secara terpadu untuk memangkas rantai distribusi dan memutus ketergantungan masyarakat terhadap sistem rente, termasuk rentenir dan tengkulak yang selama ini membebani petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil.
Kota Blitar Diproyeksikan Jadi Kota Dagang Strategis
Tenaga Ahli Utama Pusat Komando Operasi (PCO), Adita Irawati, menyampaikan bahwa program ini akan membangun jembatan kerja sama ekonomi antardaerah melalui jejaring koperasi Merah Putih. Kota Blitar sendiri, menurutnya, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat perdagangan regional.
“Koperasi Merah Putih adalah embrio dari integrasi logistik dan perdagangan antar wilayah. Blitar akan memainkan peran strategis dalam konsolidasi dan distribusi komoditas unggulan dari desa ke pasar nasional,” terang Adita.
Senada dengan itu, Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menegaskan bahwa koperasi Merah Putih bukan sekadar program simbolik, melainkan menjadi alat negara dalam memastikan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Target Nasional: 80.000 Koperasi, 103 Percontohan
Secara nasional, pemerintah menargetkan pembentukan 80.000 Koperasi Merah Putih. Sebanyak 103 koperasi akan dipilih sebagai proyek percontohan nasional, termasuk dari Blitar, dan dijadwalkan mulai beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Model koperasi ini nantinya akan direplikasi secara bertahap ke seluruh Indonesia.
Wali Kota Blitar menegaskan bahwa pihaknya siap menjadi bagian dari tonggak sejarah pembangunan koperasi modern berbasis kerakyatan.
“Kami akan pastikan 21 koperasi yang telah terbentuk ini tidak sekadar papan nama. Kami ingin mereka benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi warga, yang mandiri, sehat secara manajemen, dan memberikan manfaat konkret bagi masyarakat,” tegas Mas Ibbin.
Pemerintah Kota Blitar pun menggandeng berbagai mitra strategis, seperti Bulog, distributor pupuk, lembaga perbankan, dan BUMD untuk memperkuat fondasi operasional koperasi ini.
Penutup: Harapan untuk Ekonomi yang Berkeadilan
Melalui Koperasi Merah Putih, Pemerintah Kota Blitar berharap dapat menghadirkan sistem ekonomi yang lebih adil dan inklusif. Masyarakat diberi peran utama, bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai pemilik dan pelaku usaha bersama.
Koperasi Merah Putih bukan hanya program, melainkan gerakan ekonomi rakyat yang dibangun dari semangat gotong royong dan kemandirian.
Dengan 21 koperasi yang siap beroperasi, Blitar kini berdiri di garda depan gerakan ekonomi kerakyatan nasional.(Adv/Novi/Kmf)