AdvertorialBENGKULU

Wali Kota Datangi Baznas Soal Klinik Pratama HD, Ini Kata Kepala BPKAD

Kota Bengkulu,mitratoday.com – Belum lama ini (2/11/2022), Walikota Bengkulu Helmi Hasan mendatangi kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI.

Tujuan kehadiran orang nomor 1 di Kota Bengkulu ini ialah menyampaikan tawaran kerja sama mengenai pengelolaan Klinik Pratama HD milik Pemkot Bengkulu.

Menurut Yudi Susandar Kepala BPKAD Kota Bengkulu dirinya sangat mengapresiasi kinerja Walikota Bengkulu dengan menawarkan kerjasama mengenai pengelolaan Klinik Pratama HD milik Aset Pemerintah Kota Bengkulu.

Adapun tawaran kerja sama tersebut dilakukan lantaran adanya perubahan kebijakan terkait pengelolaan.

”Pengelolaan tak boleh dilakukan oleh pihak Pemkot, melainkan Pemprov. Tapi hal itu belum terlaksana kerja samanya dengan beberapa alasan,” Ujar Kepala BPKAD yang berharap kerjasama yang ditawarkan oleh Walikota Bengkulu dikabulkan dan Sukses

Sedangkan Menirut Walikota Bengkulu Helmi Hasan keinginannya gedung yang dibangun ini tak sia-sia dan tetap memberi manfaat untuk masyarakat, terkhusus Bengkulu dan sekitar lokasi klinik pratama. Dulu, bangunan ini difungsikan sebagai mess untuk orang-orang dari Kota Bengkulu yang dirujuk berobat ke Jakarta dan tempat inilah dijadikan tempat tinggal sementara.
“Ya, kita menyampaikn tawaran kepada Baznas pusat mengenai pengelolaan klinik pratama yang gedungnya punya Pemkot Bengkulu, bahkan alkesny juga sudah lengkap disana. Tapi dikarenkan memang kebijakan pemerintah berubah tentu kita juga menyesuaikan.

Dulu gedung itu digunakan untuk mess, sehingga siapa pun dari Kota Bengkulu yang kira-kira datang ke Jakarta enggak punya tempat, alamat, ini bisa digunakan. Sehingga masyarakat kita merasa keberadaannya di Jakarta tetap diperhatikan pemerintah,” terang Helmi.

“Saya dari dulu memang senang mengadvokasi orang-orang tak mampu yang berobat. Misalnya di kota tidak mampu, di provinsi tak mampu, kita bawa ke Jakarta. Kadang-kadang kita rujuk ke jakarta, RSCM misalnya itu tempatnya sudah penuh dan harus nunggu 1-2 hari.

Maka kemudian kita cari kos-kosan di sekitar RSCM, dan tempatnya dari sisi kesehatan tidak di dukung fasilitas medis tetapi karena terpaksa ya sudahlah di tempatkan disana,” lanjutnya.

Dengan alasan itulah Helmi membangun gedung klinik semata-mata untuk membantu dan mengadvokasi warga tak mampu di Kota Bengkulu saat keluarga, saudara atau yang lainnya ketika dirujuk berobat ke Jakarta.

“Dengan berjalannya waktu saya berpikir, kenapa mess ini tak berubah menjadi tempat berobat, klinik atau apa namanya, sehingga nanti warga Kota bengkulu yang nanti di rumah sakit rujukannya sudah penuh dia bisa mendapatkan pelayanan medis sekaligus tempat tinggal disana, itulah kemudian kita coba membuat itu menjadi klinik,” ujarnya.

Seiring waktu berjalan, Helmi mengatakan awalnya semua berjalan lancar, bahkan berbagai izin sudah mulai tuntas. Tetapi saat hendak mengurus izin operasional ternyata terjegal aturan, kota tak boleh memiliki, yang boleh memiliki ialah provinsi. Hal ini pun ia bicarakan ke Gubernur dan memang lebih pas provinsi yang memiliki.

“Mungkin pak Gubernur punya rencana lain sehingga itu belum bisa dikerjasamakan. Saya berpikir dengan pejabat pemkot bagaimana kalau kita ajak kerja sama Baznas pusat untuk membangun rumah sehat. Jadi kita cari format kerja samanya, gedungnya dan alat dari kita, tinggal didiskusikan secara hukumnya bagaimana. Sehingga minimal ini bisa melayani masyarakat Provinsi Bengkulu,” tuturnya.

Ia kembali menegaskan, pihak Baznas hanyalah melakukan pengelolaan dan menjalankan operasional klinik tersebut.

“Bukan fisiknya, alkesnya, tapi mungkin operasionalnya dan pengelolaannya. Baznas kan punya dokter-dokter terbaik dan itu bisa ditemptkan disana. Menurut peraturan itu boleh, yang penting statusnya bukan kota mengelola.

Sehingga baznas pusat bisa mengelola itu dan prioritasnya untuk masyarakat bengkulu, tetapi boleh melayani masyarakat sekitar,” jelasnya di hadapan Direktur Pendistribusian Baznas RI Ahmad Fikri dan Kepala Divisi Kesehatan, dr. Reza Ramdhoni serta jajaran Baznas lainnya.
Kabar baiknya rencana ini disambut baik warga sekitar Klinik Pratama HD yang notabene berstatus ekonomi menegah ke bawah.

Sebagai informasi, pembangunan klinik Pratama di Jakarta merupakan salah satu program Walikota Bengkulu Helmi Hasan. Klinik tersebut nantinya akan difungsikan untuk fasilitas kesehatan bukan hanya untuk warga Kota Bengkulu, namun juga masyarakat disekitar klinik. Selain itu, klinik juga dapat dijadikan sebagai penampungan pasien dari Bengkulu yang akan berobat di Jakarta.

Turut mendampingi Walikota ialah Sekda Arif Gunadi, Kepala Bappeda Medy Febriansyah, Kadishub Hendri Kurniawan, Kepala DPMPTSP Irsan Setiawan, Kadis Dukcapil Widodo, Plt Kalaksa BPBD Will Hopi, Pimpinan Baznas (Hilman Fuadi, Saiful Anwar), Kabid IKP Kominfo Dipa Adi Krisna.(Adv)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button