Walikota Malang Tekankan Peran Aktif Warga dalam Mitigasi Bencana

Malang,mitratoday.com – Pemerintah Kota Malang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar pelatihan dan sosialisasi mitigasi bencana pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Klojen. Mengusung tema “Kearifan Lokal Budaya Indonesia dalam Mitigasi Bencana Perkotaan”, kegiatan ini berlangsung di The Aliante Hotel & Convention Center, Selasa (19/8/2025).
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, hadir memberikan sambutan sekaligus menjadi keynote speaker. Dalam arahannya, ia menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengurangi risiko bencana, khususnya banjir.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Warga harus aktif menjaga lingkungan, rutin kerja bakti, dan memastikan saluran drainase tetap bersih. Alhamdulillah, kesadaran itu kini mulai tumbuh di tengah masyarakat,” ujar Wahyu.
Wahyu juga menyoroti tantangan banjir kiriman dari wilayah sekitar yang kerap berdampak pada Kota Malang. Ia mendorong koordinasi lintas daerah di Malang Raya agar penanganan banjir dapat lebih efektif.
“Kami sudah komunikasikan ke Kementerian ATR dan Ibu Gubernur, bahwa solusi banjir harus dilakukan bersama-sama oleh Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Harapannya bisa masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN),” tegasnya.
Selain banjir, Wahyu menekankan perlunya melibatkan kelompok difabel dalam program mitigasi. Mereka tidak hanya diberi edukasi, tetapi juga dilibatkan dalam gladi lapang agar lebih siap menghadapi kondisi darurat.
“Saat bencana terjadi, kelompok difabel membutuhkan pendampingan khusus. Karena itu, mereka harus mendapat pelatihan sejak dini,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno, menjelaskan pelatihan kali ini difokuskan pada peningkatan peran serta masyarakat, mulai dari pelaporan titik rawan bencana hingga kesiapan menghadapi situasi darurat.
“Kami libatkan perwakilan dari tiap kelurahan, termasuk komunitas disabilitas. Targetnya, ada 1.800 orang terlatih. Simulasi juga akan dilakukan langsung di lokasi rawan bencana agar sesuai dengan kondisi nyata,” jelasnya.
BPBD juga menyiapkan peta risiko bencana (KRB) yang dapat diakses masyarakat sebagai panduan mengenali titik rawan bencana di lingkungan masing-masing.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Malang berharap lahir gerakan bersama yang memperkuat kesiapsiagaan masyarakat, sekaligus mempererat sinergi lintas daerah di Malang Raya dalam menghadapi potensi bencana perkotaan.
(Tri W)



