Wamen Koperasi Ferry Juliantono : Koperasi Menjadi Soko Guru Perekonomian Nasional

Kota Tegal,mitratoday.com – Kuliah umum bersama Wakil Menteri (Wamen) Koperasi dengan tema “Bangkit Ekonomi Rakyat, Bangkit Koperasi Indonesia” digelar di Aula Gedung C, Kampus Politeknik Harapan Bersama (Harber), Jalan Mataram No. 9, Kota Tegal, pada Jumat (20/6/2025).
Hadir dalam acara tersebut Wamen Koperasi, Ferry Juliantono, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Harber Tegal, Sudirman Said, Direktur Politeknik Harber Tegal, Heru Nurcahyo, Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono, Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, Wakil Bupati Brebes, Wurja serta tamu undangan lainnya.
Wamen Koperasi, Ferry Juliantono mengatakan Koperasi menjadi soko guru perekonomian nasional. Pemerintahan Prabowo-Gibran memberi perhatian dengan menyebut koperasi ke dalam program visi Asta Cita. Dia menjelaskan koperasi memiliki peran penting dalam membangun perekonomian Indonesia. Sebagai badan usaha yang berasaskan kekeluargaan dan gotong royong, koperasi menjadi salah satu instrumen utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah.
Selain itu, koperasi berperan dalam membuka lapangan pekerjaan. Hal ini disebabkan koperasi membutuhkan banyak tenaga kerja untuk mengelola usahanya. Artinya, hadirnya koperasi akan menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia dan hal ini berdampak baik bagi perekonomian nasional,” ujar Wamen Koperasi, Ferry Juliantono dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Ferry Juliantono menyampaikan koperasi juga berperan dalam meningkatkan penghasilan anggotanya. Penghasilan tersebut didapat dari Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi. Semakin besar jasa seorang anggota, semakin besar pula penghasilan anggota tersebut. Koperasi juga memiliki peran dalam mencerdaskan bangsa. Tidak hanya melakukan kegiatan di bidang material dan jasa saja, koperasi juga menyelenggarakan kegiatan pendidikan untuk para anggotanya melalui pelatihan manajemen bisnis dan keuangan serta keterampilan,” terang Wamen Koperasi.
Ferry Juliantono menjelaskan di era yang serba digital seperti sekarang, koperasi dihadapkan dengan tantangan besar dalam hal adaptasi teknologi. Akan tetapi, kemajuan teknologi juga membuka peluang bagi koperasi untuk berkembang lebih luas melalui digitalisasi, seperti menciptakan platform e-commerce, aplikasi pembayaran digital, serta pemasaran berbasis media sosial dapat membantu koperasi dalam menjangkau lebih banyak anggota dan konsumen,” ujar Wamen Koperasi.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Harber Tegal, Sudirman Said menyampaikan pendirian koperasi memerlukan persiapan-persiapan management yang baik, dan lewat forum kerjasama antara lembaga pendidikan dengan gerakan koperasi ini, insyaallah kita akan memberikan support, dalam hal riset, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dan penguatan kapasitas managerial supaya koperasi-koperasi yang sudah dibentuk betul-betul punya management yang progresif.
“Kita berharap bahwa tindakan ini betul-betul punya dampak kepada pengembangan ekonomi di desa-desa. Karena menurutnya, ekonomi yang terlalu njomplang yang terlalu terpusat pada segelintir pelaku ekonomi sebetulnya tidak konsisten tidak bisa berlangsung terus menerus. Oleh karena itu, kita sambut sistem ini sebagai gerakan untuk mendorong pemerataan dengan cara memperbanyak pusat pertumbuhan.
“Kalau pusat pertumbuhannya ada di desa, itu sangat baik, karena terjadi sekuler ekonomi di lokal yang tidak perlu orang-orang berbondong-bondong ke kota. “Jadi secara strategis ini sangat baik, tinggal setelah regulasinya bagus, dorongan politiknya kuat, kesempatannya ada, modalnya ada, tinggal soal managerial. Jadi eksekusi yang harus diperkuat. “Kami mengajak teman-teman di universitas perguruan tinggi untuk ikut terlibat dalam pergerakan itu,” tutup Sudirman Said.
(Hartadi)