DaerahHeadlineSumatera Selatan

Warga RT,01 Lubuk tanjung Berharap Instasi Terkait Mengambil Langkah Yang Tegas

Lubuklinggau, Sumatera Selatan – Terkait adanya surat pernyataan warga RT 01, Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, menjelaskan pihaknya resah adanya Penampungan ayam diwilayanya yang menimbulkan bau tak sedap, lalat berterbangan serta dugaan limbah yang menyebar, terkesan Pemkot tidak menanggapi. (20/04).

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Herdawan didampingi Kasubbid Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan  Deni Endriani mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui adanya surat pernyataan dari warga maupun dari Lurah, menurutnya, Dinasnya mengetahuinya hal tersebut dari media cetak.

“Kami belum melihat surat pernyataan warga itu, jika ada pernyataan tersebut biar kami Evaluasi ulang, ucapnya seraya menjelaskan, “Lurah juga belum memberitahu kami”.

“Kami tahu dari koran bahkan sudah kami cek, kami berani mengeluarkan SPPL berdasarkan pernyataan atau tanda tangan warga”. Urainya.

Sebelumnya perna dikonfirmasi 17 April 2018 Sahak (62) didampingi Herman Tose warga setempat menjelaskan, dirinya mengharapkan pada pihak Pemerintah Kota Lubuklinggau dan Instansi terkait agar dapat menutup usaha ayam dipemukimannya, sebab, pihaknya tidak tahan lagi mencium aroma yang tak sedap itu.

“Dulu dia (Eva) mengatakan usahanya hanya sementara, maka dari itu kami bertanda tangan, tapi jika sedemikian tidak mungkin kami menanda tanganinya,” ungkapnya seraya mempertanyakan, “Apakah merekah bertanggung jawab jika keluarga saya sakit akibat virus ayam tersebut,” Keluhnya.

Ditambahnya, selain mengeluarkan bau tak sedap, Lalat, dan Limbah  pihaknya juga terganggu atas Aktivitas pengusaha yang berkerja dimalam hari sekira Jam 2, mengeluarkan bunyi bising dan sangat berisik bahkan sering mendengar suara yang jeritan yang keras.

“Dulu perna kami tegur terkait bunyi bising dan lain-lain, tapi jawabnya, terserah aku, sejak itu kami hanya menahan saja, Intinya usahanya harus ditutup atau dipindakan ke lokasi yang lain karena kami sudah sudah tidak tahan lagi”, tegas nya Warga.(Anas)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button