BENGKULUBengkulu UtaraDaerahHeadline

Yayasan LESTARI Angkat Bicara Terkait Dugaan Sungai Tercemar Akibat Aktivitas PT SIL?

Bengkulu,miratoday.com – Menguning dan berbusa, itulah yang terlihat pada aliran Sungai Air Bintunan Kabupaten Bengkulu Utara, hal itu tentu membuat heboh Masyarakat dan para pemerhati lingkungan.

Kuat dugaan itu di sebabkan aktivitas pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik  PT Sandabi Indah Lestari. Sehingga mengakibatkan tercemarnya  aliran sungai Air Bintunan tersebut.

Dugaan pencemaran lingkungan tersebut tentu mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Salah satunya yakni dari Yayasan Lembaga Swadaya Pencinta Alam Republik Indonesia (Lestari) Provinsi Bengkulu.

Robert Alamsyah selaku Direktur Eksekutif Yayasan Lestari dalam hal ini menerangkan bahwa, pertama untuk PT Sandabi Indah Lestari perlu di perhatikan yakni terkait persoalan perizinan. Bagaimana dengan amdal, dan rencana pengolahan lingkungan.

“Ketika izin mereka itu sudah ada, lalu kita lihat kondisi fakta di lapangan bagaimana, ada tidak hal-hal yang terjadi kepada Masyarakat dan Lingkungan sekitar.” Kata Robert.

Contohnya, kata Robert sungai yang di sebutkan, apa bila sungai tersebut tercemar, artinya sebelum adanya Perusahaan Sungai jernih, dan setelah adanya Perusahaan Aliran Sungai tampak tercemar.

“Kita tidak usah berfikir bahwa mereka sudah melakukan kajian, analisa di laboratorium, dan uji sample segala macam, yang penting sekarang ketika PT Sandabi itu beroperasi, sungai yang tadinya jernih terjadi perubahan rasa, perubahan warna, dan bau, sudah dapat kita pastikan bahwa sungai itu tercemar di sebabkan oleh aktivitas PT Sandabi Indah Lestari.” Jelas Robert.

Robert sampaikan, kalau itu sudah tercemar, berarti PT Sandabi Indah Lestari walaupun ia sudah memiliki amdal atau izin-izin yang lain, maka ia mendesak pihak terkait segera menindak lanjuti persoalan yang ada agar tidak berulang-ulang terjadi dan segera mencabut izin PT Sandabi Indah Lestari.

“Kita mendesak pihak-pihak terkait untuk segera mencabut izin PT Sandabi Indah Lesatari. Karena sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang mereka rencanakan di awal, bahwa mereka melaksanakan kegiatan tidak merusak lingkungan. Tapi kenyataanya terjadi pencemaran di sungai tersebut.” Jelas Robert.

Untuk di ketahui, aliran sungai yang melintasi 10  desa tersebut selama ini airnya cukup jernih. Bahkan digunakan warga sekitar untuk aktivitas keseharian, mulai dari mencuci hingga mandi.

Namun kini telah berubah menjadi kuning berminyak. Bahkan, secara kasat mata tampak beberapa gumpalan minyak yang ikut hanyut dan mengendap di tepi sungai.

Informasi yang berhasil dihimpun media ini, dugaan tercemarnya aliran sungai Air Bintunan dikarenakan penampung minyak Crude Palm Oil (CPO) milik PT. SIL meluap. Sebab, pipa saluran menuju pabrik tersumbat. Sehingga CPO ikut tumpah ke dalam air.(Arr****).

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button