DaerahHeadlineLampung

Modus Membantu Biaya Sekolah, Bocah Umur 15 Nyaris Diculik

LAMPUNG TENGAH – Kristina Sandra (15) warga Kampung Negeri Ratu Kecamatan Pubian Lampung Tengah nyaris jadi korban penculikan dan pemerkosaan dengan modus pelaku mengaku dari Dinas Sosial. Sabtu (23/12).

Kejadian ini bermula, ketika orang tua Kristina, Ngatika, kedatangan seseorang yang tidak ia kenal. Kedatangan orang tersebut adalah untuk menawarkan bantuan kepada Ngatika agar Kristina bisa melanjutkan sekolah.

“Saya sich gak merasa curiga, pelaku itu nanya saya ada uang, ya saya bilang ada 50 ribu dan sambut Kristina bahwa ia juga punya uang 150 ribu,” ujar Ngatika.

Karena Ngatika kepingin anaknya sekolah lagi, ia pun mengizinkan pelaku yang namanya belum Ngatika kenal membawa Kristina ke Kampung Karang Sari.

“saya tidak berfikir sejauh itu, dua jam anak saya tidak pulang saya curiga terus lari keluar nemuin adik di sebelah rumah, kok Kristina belum pulang sudah dua jam mungkin anak saya sudah di culik, terus kami melapor ke aparaturnya kampung,” kata Ngatika.

Setelah laporan ke kepala kampung warga lain pun berkumpul, gegernya Kristina di culik orang tak dikenal, menyebar ke seluruh penjuru kampung maupun di luar kampung.

Dari keterangan Kristina, kronologi kejadian, ia mengaku setelah naik motor, ia hanya diam aja gak banyak tanya, “karena sudah lama dan saya juga gak tau dimana kampung Karang Sari, jadi saya tanya kok lama amat om gak nyampe-nyampe, terus sampai kebun karet orang itu berhenti terus saya ditarik paksa dan di bekap,” ungkap Kristina.

Karena ketakutan di tengah hutan, Kristina menangis memohon kepada pelaku untuk tidak di apa-apain sama pelaku, “Saya mohon om, saya tidak ada ibu lagi, terus pelaku minta Handphone sama duit dua ratus milik saya yang buat biaya mengurus pindah sekolah, setelah menerima uang itu, pelaku ngomong tunggu disini jangan kemana-mana ya, setelah orang itu pergi saya langsung kabur dan minta pertolongan,” cerita Kristina.

Berlari tidak tau arah didalam kebun dan hutan, di salah satu kebun sawit warga, ia bertemu dengan pencari buah sawit berondolan dan ia minta di antar ke kampung Karang Sari dengan persyaratan akan membayar sejumlah uang dan Kristina sepakat.

Terus saya di antar menemui camat Selagai Lingga dan camat menelefon salah satu aparatur kampung, setelah itu saya di jemput pihak keluarga dan warga Kampung Negeri Ratu,” pungkas Kristina.

Hingga berita ini diturunkan belum ada pihak kepolisian yang turun dan selanjutnya pihak keluarga akan melaporkan kejadian ini Kepada pihak yang berwajib.(iswan)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button