Daerah

Pasokan Air Sumber Pitu Berkurang, PDAM Kota Tidak Bayar

Kabupaten Malang, Mitratoday.com – Selama sepekan terakhir warga Kota Malang bagian selatan terganggu akibat pasokan air dari Sumber Pitu Kabupaten Malang yang dikurangi secara bertahap.Usut punya usut ternyata berkurangnya pasokan air dari Sumber Pitu itu disebabkan dari PDAM Kota Malang yang belum bisa membayar biaya operasional kepada PDAM Kabupaten Malang sejak awal tahun 2016. Hal itu di ungkapkan Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang, Syamsul Hadi, Senin (6/11).

“Tidak seperti itu, mulai tahun 2016 mereka (PDAM Kota Malang) tidak mau bayar. Kami sudah tagih tidak ada respon, jadi yang mengurangi itu mereka sendiri, karena mereka tidak bayar,” kata Syamsul saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler.

Lebih lanjut, Syamsul menambahkan jika awal perjanjian pembayaran biaya operasional antara PDAM Kabupaten Malang dan Kota Malang disepakati sebesar Rp 610 per kibik air dari Sumber Pitu. Namun, sejak awal perjanjian hingga saat ini PDAM Kota Malang belum bisa membayar apa yang sudah disepakati tersebut.

“Mulai 2016 itu dialirkan ke kota, sudah kita koordinasikan akhirnya ditemui biaya operasional Rp 610 per kibik. Kan rata-rata dari PDAM Kota dijual Rp 5 ribu lebih, kan wajar kalau kita minta Rp 610. Kalau Sumber Pitu kan memang baru 2016, kalau Wendit yang sudah lama,” imbuhnya.

Pria yang juga Manajer Persekam Metro FC itu mengungkapkan jika berbagai upaya telah dilakukan agar PDAM Kota Malang dapat membayar tunggakan biaya operasional tersebut. PDAM Kabupaten Malang juga telah melayangkan surat peringatan (SP) kepada PDAM Kota Malang.

“Kami sebenarnya sudah buat SP mulai awal bulan Oktober, sebenarnya tidak ada batasan waktu, tapi harus ada itikat baik dari mereka,” tegasnya.

Mengenai kemungkinan pemutusan suplai air dari Sumber Pitu, Syamsul mengembalikan semua keputusan itu pada PDAM Kota Malang. Jika mereka tidak membutuhkan, maka jalan satu-satunya adalah mengakhiri kerjasama itu.

“Nah ini, sampai sekarang tidak mau bayar. Kita itu kan tidak kesana (berhenti suplai air), kalau mereka ada iktikad baik ya kita lanjutkan, tapi kalau Sumber Pitu itu tidak dibutuhkan lagi ya terpaksa kita hentikan kalau tidak mau menyelesaikan. Saya sarankan mereka putuskan sendiri,” pungkasnya.(GT)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button