DaerahEkonomi BisnisHeadlineLampung

Potensi Lampung Tengah Pukau Dewan Pertimbangan Presiden

LAMPUNG TENGAH – Pemerintah pusat melalui Dewan pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres) meninjau potensi peternakan, perkebunan dan pertanian yang ada di Kabupaten Lampung Tengah, Rabu, 27/12/2017.

Rombongan Wantimpres yang dipimpin oleh Mayjen TNI (Purn) Dr. (H.C) IGK Manila ini disambut langsung oleh Bupati Lampung Tengah DR. Ir. Mustafa yang didampingi para kepala SKPD se-Kabupaten Lampung Tengah.

Pada kesempatan itu, Bupati Mustafa dihadapan para Wantimpres memaparkan sejumlah kekayaan dan potensi peternakan, perkebunan dan perikanan yang ada di Lampung Tengah.

Di sektor peternakan, lanjut bupati, Lampung Tengah menjadi salah satu lumbung daging di Provinsi Lampung. Di tahun 2017 populasi sapi yang dimiliki mencapai 220.453 ekor, kambing 225.480 ekor, ayam kampung 974.937 ekor, ayam pedaging 2.153.700 ekor dan ayam petelur 734.600 ekor.

Menurutnya, beberapa upaya telah dilakukan Pemkab Lampung Tengah dalam rangkan meningkatkan populasi hewan ternak dengan harapan bisa menunjang kebutuhan daging lokal dan nasional.

“Kami telah mencanangkan kampung ternak dengan memberikan bantuan 5-10 ekor sapi tiap kampung, memaksimalkan program inseminasi gratis dengan target 60 ribu ekor sapi, lalu mengembangkan pakan ternak mandiri dengan membudidayakan rumput odot,” ungkapnya.

Sementara di sektor perkebunan dan pertanian, bupati ronda ini memaparkan Lampung Tengah memiliki luas lahan kebun dan ladang hingga 122.813 ha, sawah irigasi seluas 568.836 ha, dan sawah tadah hujan 12.582 ha. Kelapa sawit Lampung Tengah produksinya mencapai 43.553 ton, tebu 28.523 ton, dan karet 4.930 ton.

“Ubi kayu kita produksinya terbesar di Indonesia yakni 1.730.156 ton, sementara jagung dan padi kita telah menyumbang 30 persen pangan di Lampung. Upaya mengembangkan sektor pertanian terus kami lakukan, salah satunya dengan menerapkan program one zone one product, dimana satu daerah hanya menanam satu komoditas pertanian saja,” papar Mustafa.

Tak hanya fokus pada produksi, upaya memaksimalkan potensi pertanian juga dilakukan dengan pengolahan produk untuk menambah nilai jual hasil pertanian. Seperti singkong, kini telah diolah menjadi beras singkong, beras tiwulku, tepung singkong, beras sehatku, dan produk lainnya yang menambah nilai jual produk.

Usai pemaparan, Mustafa juga sempat mengajak para rombongan Wantimpres mengunjungi peternakan sapi dan balai pelatihan peternak di Kampung Adijaya Kecamatan Seputih Agung. Setelah itu rombongan diajak ke balai pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT) di Kampung Selusuban Seputih Agung.

Para rombongan diajak melihat langsung proses produksi beras singkong dan produk lainnya yang berbahan dasar singkong. Terakhir Wantimpres meninjau pengelolaan susu sapi segar di PT. GGP (Umas Jaya)

Dari hasil kunjungannya di Lampung Tengah, IGK Manila mengaku terkejut dengan potensi peternakan dan perkebunan Lampung Tengah. Sekelas kabupaten, kata dia, Lampung Tengah telah menjadi 6 besar pemasok daging nasional.

Ia juga mengapresiasi langkah Bupati Mustafa terkait program one zone one product, serta pengelolaan singkong menjadi beras. “Inovasi tersebut sangat menjanjikan. Saya rasa Pak Jokowi perlu turun ke Lampung Tengah untuk melihat potensi-potensi yang ada, karena potensinya memang luar biasa,” ujar dia.

Terkait kunjungannya di Lampung Tengah, Manila mengatakan bertujuan meninjau potensi pertanian dan perkebunan di Lampung Tengah. Karena sebagaimana diketahui, sebagai kabupaten terluas di Lampung, Lampung Tengah memiliki potensi luar biasa di tiga sektor unggulan tersebut.

“Kedatangan kami kesini untuk membuat kajian terkait sektor peternakan, perkebunan dan pertanian. Disini kami tidak hanya fokus pada potensi-potensi yang dimiliki, tetapi juga permasalahan yang dihadapi. Tapi saya percaya, berbicara peternakan, perkebunan dan pertanian, Lampung Tengah adalah kabupaten unggulan,” ungkapnya.

Dia berharap Pemkab Lampung Tengah terus fokus mengembangkan potensi yang sudah ada. Jika tiga sektor ini dapat dikembangkan secara maksimal sehingga kesejahteraan masyarakat juga terus naik.

“Dari hasil kunjungan ini akan kami follow up, yang nantinya menjadi landasan untuk membuat kebijakan, mana yang perlu ditingkatkan, mana yang perlu diperbaiki dan mana yang perlu dipertahankan. Dengan ini potensi yang sudah ada dapat dikembangkan lebih maksimal lagi,” pungkas IGK Manila.(*)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button