BlitarDaerahHeadline

Saat Petani Terlilit Karena Pupuk Bersubsidi Di Persulit, Bupati Blitar Diundang Malah Tidak Hadir

Blitar,mitratoday.com – Pemerintah Karangsono bekerja sama dengan Gapoktan Kecamatan Kanigoro menggelar Sarasehan Petani dengan tema “Pupuk Subsidi Di persulit Petani Terlilit”, pada Selasa (11/01/2022).

Sarasehan Petani yang di sponsori oleh Bank BRI Cabang Blitar menghadirkan Perwakilan Disperindag Kabupaten Blitar, Dinas Pertanian di hadiri Sekretaris, Nevy Setia Budi Ningsih, Anggota DPRD Kabupaten Blitar dari Fraksi PKB Idris Marbawi, Para Kepala Desa Se – Kecamatan Kanigoro dan para Kelompok tani, serta agen penjualan pupuk subsidi. Sedangkan Distributor penjualan pupuk subsidi tidak hadir, padahal diundang.

Acara di isi dengan keluhan dari berbagai petani terkait kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.

“Pupuk subsidi itu kan ada regulasi nya, kita tidak dapat melangkah sebelum ada regulasi. Untuk tahun ini dari Permentan itu di turunkan menjadi SK Gubernur untuk alokasinya, kemudian dari SK Gubernur di turunkan menjadi SK Bupati. Saat ini SK Bupati sedang kita urus, sekarang sudah sampai di Badan Hukum. Harapan kita, mudah-mudahan secepatnya SK alokasi itu jadi. Sehingga alokasi untuk per Kecamatan, para petani sudah bisa mengambil pupuk subsidi dan ini terjadi di semua Kabupaten.” Jelas Nevi Setia Budi Ningsih.

Terkait kesulitan petani mendapatkan pupuk subsidi, ia sampaikan memang setiap awal awal tahun pasti terjadi.

“Nanti kalau SK sudah ada, alokasi pendistribusiannya pasti lancar. Karena pupuk ini sudah tersedia, cuma kita belum berani untuk distribusikan sebelum ada SK,” ujar Nevi .

Sedangkan keluhan dari petani terkait pupuk organik, Nevi mengatakan bahwa itu memang buatan dari PT Petrokimia Gresik. Pihaknya tidak memaksa kepada petani untuk menggunakannya  walaupun itu pupuk subsidi yang di jual murah, dan untuk tahun ini sesuai RDTK yang diterima pihaknya, usulan dari kelompok tani memang tidak mendistribusikan pupuk organik.

“Nanti kita akan evaluasi terkait salah salur seperti permintaan petani, apa yang disalurkan. Karena kita sering koordinasi dengan distributor pupuk bahwa kita sudah sering memberitahu dan menekankan distributor agar menyediakan pupuk yang di perlukan pada petani saat musim tanam,” jelas Nevi.

Untuk jumlah alokasi pupuk subsidi estimasinya dari RDKK itu kurang lebih 60 persen dari semua jenis pupuk.

Sedangkan Kepala Desa Karangsono Tugas Nanggalo Yudo Dili Prasetiono atau Bagas menyampaikan bahwa pihaknya sangat menyayangkan ke tidak hadiran Bupati Blitar dan tidak ada konfirmasi apa pun, bahkan tanpa ada satupun perwakilan.

“Padahal kita sudah konfirmasikan kepada staf Bupati Blitar untuk hadir, karena ini sangat penting terkait kelangkaan pupuk yang di keluhkan para petani. Karena persoalan pupuk subsidi ini sangat kompleks, dari pendaftaran RDKK, para petani harus masuk ke Gapoktan, setelah itu baru bisa mengusulkan lewat RDKK. Namun usulan dari petani ke RDKK tidak 100 persen pupuk subsidi turun,” ungkap Bagas.

Misalkan pengajuan Urea 100 persen, NPK 100, ZA 100 persen tetapi yang diusulkan hanya bisa 100 persen turun, hanya pupuk urea, yang lain tidak.

“Di sini kita harus kupas semua.” Tegasnya.

Terkait ke tidak hadiran Distributor pada acara tersebut, pihaknya merasa sangat kecewa, sehingga timbul swa sangka yang tidak baik.

“Di sinilah kami sangat kecewa, hingga berburuk sangka, semuanya yang bermain atau yang memainkan ini adalah distributor. Kenapa, karena di Kecamatan Kanigoro kelangkaan pupuk. Sedangkan di Kecamatan lain di wilayah selatan sungai Brantas ini kok membludak pupuk, kelebihan dari jatah bahkan ratusan ton bukan hanya sepuluh ton. Ini patut di duga permainan distributor dengan pihak atas,” tutur Bagas.

Ia sampaikan bahwa dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut bertujuan memperjelas semuanya. Jika ada permasalahan, kesulitan komunikasi, serta masalahnya, makanya semua pihak di undang.

“Namun yang hadir justru bukan para orang nomor satu, sedangkan pihak yang terkait tidak hadir, seperti distributor. Agen hadir, namun agen hanya penyalur di tingkat Desa, distributor diduga sutradara dari kekisruhan pupuk subsidi dan kelangkaan pupuk subsidi.” Tutupnya.

Pewarta : Novi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button