pendidikanSumatera Utara

Bahaya Ngelem Merambah Sekolah Dasar

Deli Serdang, Mitratoday.com- Darurat Narkoba dikalangan masyarakat bukan lagi menjadi rahasia, seperti yang diketahui baik secara langsung dikehidupan sosial maupun melalui media,

Narkoba kini sudah merambah disegala aspek lingkungan tanpa memandang usia,

Belum selesai bahaya Narkoba kini masyarakat dihadapi kembali oleh maraknya penggunaan lem kambing yang disalahgunakan,

Mirisnya kini lem kambing yang seharusnya digunakan masyarakat sebagai media perekat untuk berbagai jenis pekerjaan kini digunakan sebagai alat untuk berhalusinasi tak ubahnya seperti menggunakan jenis narkoba lainnya,

Ngelem adalah bahasa trend bagi kalangan kaum muda dalam mengkonsumsi jenis ini .

Bahaya Penggunaan lem kambing ini sudah memasuki ranah lembaga pendidikan sekolah dasar, seperti informasi yang didapat disalah satu daerah kawasan Kec.tanjung Morawa kab.deli serdang,

Penggunaan lem kambing ini sdh menjadi trend bagi anak anak sekolah dasar diwilayah ini,

Terjangkau harga dan sangat mudah ditemukan adalah salah satu alasan anak anak mudah mengalihkan narkoba ke jenis lem kambing ini,

Oki salah satu warga Tanjung Morawa mengatakan “saya sangat sedih dan sangat prihatin dengan apa yang terjadi terhadap anak anak sekolah dasar diwilayah saya ini, bagaimana mereka selepas pulang sekolah dijalan kerap sekali terlihat sedang ngelem seperti tidak ada yang ditakutkan, ujarnya.

Dalam kondisi ini peran pihak Sekolah sangatlah dibutuhkan untuk memberikan pemahaman bahaya mengkonsumsi lem berefect tidak baik bagi kesehatan,

“Saya berharap pihak pihak terkait baik dinas pendidikan,pemerintah dan penegak Hukum berperan aktif atas apa yang terjadi terhadap generasi bangsa kita ini, ini adalah awal tonggak kehancuran bagi bangsa kita jika genarasi penerus bangsa kita sudah rusak moral dan adabnya”,ujar oki lagi.

(Feri)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button