BlitarDaerahHeadline

Jatah Beras SPHP Untuk Pedagang Diduga Disunat Staf Pasar Kanigoro Blitar

Blitar,mitratoday.com – Beberapa pedagang beras di Pasar Kanigoro resah terkait penyaluran Beras SPHP produk dari pemerintah yang disalurkan melalui Perum Bulog.

Beras tersebut diserap dari petani di seluruh wilayah Indonesia untuk dikemas dan dipasarkan. Beras SPHP ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.

Namun beras yang di pasarkan ke para pedagang di Pasar Kanigoro tidak semuanya diterima pedagang sebagian diduga dijual oleh oknum staf Petugas Pasar Kanigoro.

Hal ini diungkapkan oleh beberapa pedagang beras Pasar Kanigoro yang tidak mau disebutkan namanya.

“Beras yang datang dari Bulog dan yang dibagikan ke para pedagang pasar tidak sama tidak valid,” ungkap pedagang.

Pedagang menjelaskan bahwa beras yang datang itu berjumlah dua rit tapi yang dibagikan satu rit, untuk satu rit itu kurang lebih 9 Ton, yang satu rit lagi dibagikan sebagian dan ada yang melihat beberapa orang pedagang yang satu rit itu di simpan di gudang kantor yaitu gudang laktasit dan kios kosong.

“Pada malam itu ada yang memvideo kan dan setelah video itu tersebar ke para pedagang, akhirnya para pedagang resah. Besoknya beras tersebut sebagian dibagikan ke pedagang, tapi sebelum dibagikan ke pedagang, ada yang melihat beras tersebut dibawa dengan truk dan pik up ke luar pasar Kanigoro,” jelas pedagang besar E.

Lanjutnya, akhirnya pada kemarin Jumat (02/02/2024) beberapa pedagang protes dengan mendatangi kantor di Pasar Kanigoro dan pada saat itu petugas pasar mengatakan pada para pedagang beras sudah dibagikan ke para pedagang tapi ketika para pedagang minta data tertulis belum diberikan oleh petugas pasar yang ada di kantor dan tadi juga pihak kantor bilang memang ada sekitar kurang lebih 500 sak dibagikan ke beberapa staf yang bertugas di pasar Kanigoro.

“Para pedagang beras di Pasar Kanigoro ingin minta kejelasan yang valid, beras-beras tersebut di kemana kan karena kejadian ini tidak hanya kali ini sudah beberapa kali, kita ini hanya dijadikan alat saja yang memang dikasih tapi cuma beberapa saja,” ungkap ibu pedagang beras yang tidak mau disebutkan namanya.

Kepala Pasar Kanigoro Deni ketika media mitratoday temui di kantor nya mengatakan memang datang beras SPHP dari Bulog dua truk, yang satu truk langsung di sub ke para pedagang sedangkan yang satu truk di sub kan kesini.

“Karena timbul kecurigaan dari para pedagang yang satu truk itu di pegang mbak Evi akhirnya tadi pada berkumpul dan dijelaskan yang satu truk itu sudah di sub kan ke pedagang datanya ini.. ini,” jelasnya.

Lebih lanjut Deni menjelaskan terkait ada informasi beras yang 500 sak itu dibagikan ke staf, Deni mengklaim yang membagikan itu staf nya.

“Karena saya tidak mengurusi hal tersebut, staf saya yang membagikan karena dia (staff) kan katanya dia sudah konsultasi ke Pena, pak apakah beras seperti ini yang berhak menerima hanya pedagang saja, misalkan petugas apa boleh katanya boleh. Terus kemudian beras itu dibagikan ke staf,” Kata Deni.

Karena ada beberapa para staf dan petugas pasar yang memiliki kios kelontong. Sehingga mereka juga berhak atas dari beras Bulog tersebut.

Dikatakan Deni, harga beras Per sak UK 5 kg itu Rp 52.500, uang diterima petugas namun langsung diserahkan ke Pena karena kita sifatnya membantu Pena sedangkan jumlah total berasnya ada 3500 sak.

Deni juga mengatakan, setelah kejadian ini dirinya langsung ke Dinas untuk melaporkan kejadian ini.

“Mungkin staf saya harus mengembalikan beras SPHP itu yang dibagikan olehnya dan untuk tidak terulang lagi kejadian seperti ini biar Pena sendiri nanti yang mendata begitu juga jumlahnya para pedagang biar pena saja yang menentukan,” pungkas Deni Kepala Pasar Kanigoro.

Pewarta : Novi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button