DaerahNTT

Mapina Saka Mese Nusa: Sampai Kapan Kecamatan Inamosol Di Cuekin

Penulis :Ekdar Tella
Editor : Redaksi

Maluku,Mitratoday.com— SBB 7/12/19 – Kecamatan Inamosol Kabupaten Seram Bagian Barat SBB ,Provinsi Maluku Indonesia Merupakan Kecamatan yang berada di pegunungan Seram Bagian Barat .

Apa bila Masyarakat di pesisir maupun di inamosol yang ingin berkunjung ke pesisir dan 1qyang dari pesisir ingin berkunjung ke perkampungan/pedesaan pegunungan Inamosol dalam hal ini pengendara roda Dua, roda Empat dan lainnya di perkirakan terutama mengecek terlebih dahulu kendaraan dan juga persiapan kelengkapan dalam mengendara alias harus sangat ekstra hati hati

Hal demikian kami sampaikan agar selaku pengendara roda dua, roda Empat dan lainnya selalu berada dalam situasi aman serta terhindar dari Hal hal yang tidak di inginkan seperti tergelincir mandi lumpur dan kejadian lainnya

Menurut Mapina Saka Mese Nusa Apriliska Latu Tittahena, saat di konfirmasi awak media sabtu 7/12/19 lewat Via Tlfn. menjelaskan bahwa, jarak jalan dari Kairatu – Honitetu alias Jalan Lintas Trans Seram menuju Honitetu kecamatan inamosol itu sekitar 24 kilo
sementara yang sudah di aspal hanya 5 kilo

Sambungnya, kami masyarakat sempat di iming iming akan di tambahkan 9 kilo meter jalan yang nantinya di bagun agar menjadi 14 Kilo meter sebagai akses dalam mempermudah aktifitas warga di sana . Namun sampai saat ini tidak ada kabar berita akan di tambahkan pengaspalan

Menurutnya juga, di perkirakan sekitar 19 Kilo meter jarak jalan yang masih rusak alias belum di perhatikan dari itu, kami selaku masyarakat khususnya berada di inamosol ini hanya bisa menikmati keperihan dan ketertinggalan ini

Lanjut Tittahena, sebenarnya kami masyarakat inamosol Kabupaten Seram Bagian Barat SBB yang di juluki sebagai Saka Mese Nusa ini tidak tertinggal hanya saja menurutnya mungkin kami sengaja di tinggalkan oleh pemerintah dan mungkin pemerintah sengaja menutup mata terhadap segala kekurangan yang ada di Inamosol SBB, Maluku Indonesia ini

“Katong selaku masyarakat seng manuntut pembangunan .mar sesuai dengan nawai cita Luhur bangsa indonesia ini mulai dari sabang sampe maroke setidaknya katong juga pung hak dalam menikmati fasilitas pemerintah dalam hal ini jalan ,pendidikan ,kesehatan dan yang lainnya” ucap Tittahena dalam bahasa sehari hari

Sebagai anak Negeri asli Inamosol yang lahir dan di besarkan disana, menikmati realita sisa puing-puing penjajahan selama puluhan tahun contohnya infrastruktur yang tak kunjung mendapat sentuhan layak maka otomatis batin menangis nurani meronta-rontalah apakah kami bukan warga Negara Indonesia .tandas Tittahena

Kemudian sebagai kaum milenial yang selalu peka terhadap keterbukaan informasi sangat menyayangkan adanya realita bahwa tindakan untuk memenuhi hak-hak konstitusional diduga sengaja didiamkan dan luput dari perhatian.

Harusnya ada pengawalan ketat dari para penyambung lidah masyarakat dan kepekaan dini dari pengambil kebijakan sehingga tuntutan masyarakat Inamosol yang terisolir ini dapat terjawab.
Kemudian ada harapan besar terhadap wakil rakyat dan pemangku kebijakan agar anggaran Tahun 2020 itu bisa dialokasikan untuk wilayah terisolir seperti Inamosol.

Inamosol memerlukan langkah tanggap dari seluruh elemen untuk mampu mengembalikan jati diri kecamatan ini agar mampu pulih dari keterpurukan. Tutup. Tittahena

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button