BlitarDaerah

Sebelum Resmi Dilantik, Mak Rini – Makde Rahmat Tidak Akan Mengintervensi Birokrasi

Pewarta : Novian

Blitar,Mitratoday.com-Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih hasil Pilbup Blitar 9 Desember 2020 Rini Syarifah (Mak Rini) dan Rahmat Santoso (Makdhe Rahmat), tidak akan mengintervensi birokrasi sebelum mereka resmi dilantik.

Penegasan ini disampaikan Wakil Bupati Blitar Terpilih, Makdhe Rahmat ketika dikonfirmasi adanya pihak-pihak yang bertindak mengatasnamakan Bupati atau Wabup Blitar. “Itu tidak benar, saya dan Mak Rini tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah apapun dan kepada siapa pun,” ujar Makdhe Rahmat.

Lebih lanjut pria yang berprofesi sebagai pengacara ini menjelaskan pihaknya tidak mau intervensi terhadap birokrasi, serta mencampuri pemerintahan Bupati Blitar Rijanto dan Wabup Blitar Marhaenis Urip Widodo. “Kami menghormati pemerintahan beliau berdua (Rijanto dan Marhaenis), yang masih sah memimpin Kabupaten Blitar sampai akhir masa jabatannya,” jelasnya.

Bahkan Makdhe Rahmat juga sudah sepakat dengan Mak Rini, saat ini hanya mematangkan program-program pembangunan sesuai visi misi kampanye yaitu bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pelayanan masyarakat reformasi birokrasi. “Sebelum resmi dilantik, kami belum bertindak dan mengambil kebijakan apapun,” bebernya.

Oleh karena itu Makdhe Rahmat menandaskan pihaknya tidak pernah memberikan instruksi atau perintah apapun, baik kepada tim pemenangan, tim kampanye maupun relawan. Untuk melakukan tindakan apapun, terkait pemerintahan yang sedang berjalan.

“Perjuangan politik sudah selesai, tidak ada lagi kegiatan politik. Tidak ada lagi 01 atau 02, semuanya menjadi 00 kembali bersatu untuk membangun Kabupaten Blitar lebih baik dan sejahtera,” tandas pria memiliki beberapa usaha ini.

Makdhe Rahmat merasa perlu menyampaikan penegasan ini, karena adanya informasi pihak-pihak yang mengklaim mendapat instruksi atau perintah Mak Rini atau Makdhe Rahmat untuk mengintervensi birokrasi.

“Infonya ada yang memanggil pejabat pemkab atas nama kami (Mak Rini dan Makdhe Rahmat), ada yang mengatur media katanya perintah saya, bahkan main proyek dan lainnya,” ungkapnya.

Padahal saat ini Makdhe Rahmat mengaku sedang fokus menyelesaikan pekerjaan, sebelum resmi dilantik menjabat Wabup Blitar mendampingi Mak Rini sebagai Bupati Blitar pada Pebruari 2021 mendatang.

“Jadi sekali lagi saya tegaskan, jika ada yang mengatasnamakan Mak Rini atau Makdhe Rahmat melakukan tindakan apapun itu bukan perintah kami,” tegas pria yang kini menjabat Ketua Umum Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (IPHI) ini.

Ditambahkan Makdhe Rahnat dirinya ingin fokus bekerja, mendampingi Bupati Mak Rini setelah resmi dilantik. Guna mewujudkan janji politik saat kampanye, serta mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Blitar.

“Tentunya dengan dukungan seluruh pihak, baik birokrasi (pemerintah), masyarakat, akademisi, swasta dan tentunya media,” imbuhnya.

Seperti diketahui pada Pilbup Blitar 9 Desember 2020 lalu, pasangan No. 2 Mak Rini – Makdhe Rahmat menantang pasangan petahana No. 1 Rijanto – Marhaenis Urip Widodo. Pasangan No. 2 yang diusung PKB, PAN dan PKS ini
oleh KPU Kabupaten Blitar dinyatakan menang setelah meraup 365.365 suara (58,84 %), unggul dari pasangan petahana yang diusung PDIP, PPP, Nasdem, Demokrat, Golkar dan Gerindra yang hanya meraih 255.604 suara (41,16 %).Di kutip dari lenteratoday.com.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button