BlitarDaerahHeadlinePolitik

Hadirkan Narasumber Slamet Sutanto di Halalbihalal dan Rakor PPDI Kabupaten Blitar, Apakah Isyarat Dukungan?

Blitar,mitratoday.com – Hari Raya Idul Fitri sudah lama usai, namun gaung nya masih hangat untuk melakukan silahturahmi, halalbihalal dan rapat koordinasi seperti yang di lakukan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Blitar pada Kamis (2/5/2024).

Namun halalbihalal PPDI Kabupaten Blitar ini ada yang istimewa, karena di hadiri narasumber yaitu Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Timur, Slamet Sutanto, yang juga santer terdengar akan maju mencalonkan diri menjadi Bakal Calon Bupati Blitar pada pilkada 2024 nanti.

Sehingga timbul pertanyaan apakah PPDI dengan Anggota mencapai 3000 anggota ini akan memberikan dukungan kepada Slamet Sutanto.

Namun, justru hal ini di bantah Ketua PPDI Kabupaten Blitar Supri Ariadi. Ia sampaikan bahwa pihaknya sengaja mengundang Slamet Sutanto guna memberi arahan dan ilmunya.

“Salah satunya tentang kesejahteraan perangkat desa. Dimana rata-rata kesejahteraan perangkat desa ini masih di bawah standar, atau semuanya minim. Kita tidak tahu kalau Pak Slamet mau mencalonkan diri sebagai Bupati. Kami mengundang beliau karena pertemanan dan komunikasi yang baik, apalagi beliau pakar koperasi. Maka tepat untuk tema halal bihalal dan Rakor dalam peningkatan kesejahteraan anggota kami,” jelas Supri.

Tetapi, Supri Ariadi juga tidak menampik Organisasi nya akan kompak mendukung Bakal Calon Bupati Blitar yang bisa mengayomi Perangkat Desa. “Kita sepakat dan kompak, siapa calon Bupati nanti yang bisa mengayomi perangkat desa, mensejahterakan perangkat desa, kemudian peduli desa, maka nanti kita bersama satu suara mendukung.” Tegasnya.

Supri Ariadi jelaskan, dalam halalbihalal dan Rakor pihaknya menginginkan PPDI bisa menjawab tantangan digitalisasi dan peningkatan kesejahteraan anggota.

Karena menurutnya digitalisasi adalah tantangan Perangkat Desa untuk zaman sekarang. Sebab, kata Supri masyarakat menuntut adanya pelayanan dari desa yang serba cepat dan murah dengan cara menerapkan digitalisasi pada pelayanan.

“Di tengah tuntutan digitalisasi tersebut, dirinya tidak menampik bahwa dalam peningkatan kapasitas perangkat desa perlu sejalan dengan peningkatan kesejahteraan. Sedang kesejahteraan perangkat desa di seluruh Kabupaten Blitar masih kurang,” pungkas Supri Ariadi Ketua PPDI Kabupaten Blitar .

Sedangkan Slamet Sutanto Ketua Dekopinwil Jatim menerangkan bahwa menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dalam memperhatikan perangkat desa. Kesimpulannya, ujar Slamet perangkat desa saat ini perlu proteksi ekonomi, disebabkan fasilitas gaji yang menurut PPDI masih jauh jika untuk memenuhi kebutuhan hidup layak.

“Tatkala nanti Bupati periode yang datang ini betul-betul peduli kepada teman-teman PPDI. Harus ada kontrak politik bentuknya apa, ya win win solution. Karena kalau kita selalu memenuhi permintaan satu pihak, pemda pun kan juga sulit karena anggaran juga terbatas, tapi sisi lain bagaimana supaya bisa win win solution itu dilakukan, ya komunikasi,” ucap Slamet Wakil Ketua Umum Dekopin ini.

Menurut Slamet, perlu adanya diskusi duduk bersama antara PPDI dan Pemerintah Kabupaten Blitar untuk mengentaskan masalah kesejahteraan ini. Jika pemimpin mau berdiskusi langsung, maka akan mudah membuat kebijakan, karena akar permasalahan bisa diketahui persis oleh pimpinan.

“Saya yakin seyakin yakinnya kalau semua itu dilakukan dengan komunikasi pasti ketemu solusi. Tapi yang menjadi persoalan selama ini nampaknya agak sedikit kebuntuan tentang komunikasi,” ujar pria yang aktif di berbagai organisasi regional hingga nasional tersebut.

Seperti halnya dari hasil diskusi saat itu, Slamet memberikan saran pembentukan koperasi untuk proteksi ekonomi bagi anggota PPDI. Koperasi adalah suatu bentuk ekonomi yang berbeda dengan ekonomi swasta, BUMN, BUMD, BUMDesa. Sebab Koperasi ini merupakan bentuk ekonomi kegotongroyongan antar anggota yang nantinya hasil keuntungannya juga dibagi rata ke seluruh anggota.

“Anggota PPDI ini sekitar 3000, jika membentuk koperasi untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing anggota yang sekitar Rp 1.5 juta dalam satu bulan, jadi uang beredar saja bisa mencapai 4 setengah miliar. Bisa dibayangkan berapa keuntungan jika kita menemukan distributor langsung, ini bisa dibagi ke anggota, itulah arti dari organisasi yang bisa memakmurkan anggotanya,” jelasnya.

Walau mempunyai gagasan cemerlang, Slamet masih enggan menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai Bupati Blitar 2024. Sebab dia masih melihat dinamika politik yang ada dalam beberapa waktu ini.

“Kita lihat dari manfaat dan mudharatnya. Karena kalau kita niatnya ibadah maka namanya adalah jihad, yang mana jahat itu perlu adanya dukungan para pihak yang satu pikiran, satu frekuensi, bagaimana membangun Kabupaten Blitar yang lebih baik,” pungkas Slamet Sutanto.

Pewarta : Novi

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button