BlitarDaerahHeadlinejawa Timur

Di Bantu Yulius Eko Wahyono Caleg Perindo Warga Kembali Gelar Tradisi Bedah Sumber di Jenggolo Urung-urung Blitar

Blitar,mitratoday com – Warga Desa Sukosewu Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar akhirnya bisa menggelar kembali tradisi bedah sumber di Jenggolo Urung-urung. Setelah 3 tahun ditiadakan, warga kini bisa kembali menggelar tradisi bedah sumber sebagai wujud syukur atas melimpahnya air selama musim kemarau ini.

Tradisi ini sudah 3 tahun ditiadakan lantaran pembatasan mobilitas akibat pandemi covid-19. Kegiatan ini juga sempat tertunda akibat izin yang sulit keluar dari pihak terkait.

Namun berkat kerja keras perangkat desa dan bantuan dari Caleg Perindo, Yulius Eko Wahyono tradisi yang sudah ada sejak puluhan itu bisa terlaksana.

“Saya sebagai tokoh masyarakat dan sekaligus Caleg tergerak hati saya saat dilapori tradisi ini tidak diberikan izin padahal ini tradisi yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu,” kata Eko, Caleg DPRD Kabupaten Blitar Dapil 4 dari Partai Perindo, Sabtu (25/11/23).

Tradisi bedah sumber ini merupakan perwujudan rasa syukur para petani di Desa Sukosewu atas melimpahnya air dari Jenggolo Urung-urung. Jenggolo Urung-urung sendiri merupakan sumber mata air yang berada di bawah pohon besar di desa Sukosewu.

Sumber mata air ini tidak pernah kering meski kemarau melanda. Air dari Jenggolo Urung-urung ini pun dialirkan untuk mengairi lahan persawahan untuk warga.

Maka dari itu sebagai bentuk syukur, atas terpenuhi kebutuhan air untuk pertanian selama kemarau ini, warga menggelar tradisi bedah sumber dan genduri.

“Makanya itu saya berusaha sekuat mungkin dengan relasi yang saya punya untuk mencarikan izin agar kegiatan ini bisa terlaksana dan apa yang diinginkan warga bisa terwujud,” imbuhnya.

Selain membantu perizinan, Yulius Eko Wahyono juga memberikan sejumlah bantuan kepada warga agar kegiatan ini berjalan lancar. Sebagai tokoh masyarakat sekaligus Caleg, Yulius Eko berharap apa yang ia lakukan ini bisa bermanfaat bagi warga desanya.

“Ya Alhamdulillah kegiatan ini sekarang bisa terlaksana dan warga bisa kembali menggelar acara yang sebelumnya 3 tahun lalu tidak digelar,” tutupnya.

Sementara itu, Pihak Desa Sukosewu Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar mengaku senang dengan terlaksananya tradisi bedah sumber ini. Pihak desa pun mengapresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Yulius Eko, selaku tokoh masyarakat dan Caleg Perindo.

“Menyampaikan keterangan bahwa ini merupakan ivent tahunan, masyarakat desa kami bahwa setiap tahun adalah ritul bedah sumber di Jenggolo Urung-urung,” kata Budiono, Kasi Pemerintahan Desa Sukosewu.

Kegiatan ini dianggap penting dan sakral oleh masyarakat desa Sukosewu. Pasalnya kegiatan ini sudah dilakukan secara turun-temurun sejak dahulu kala.

Warga percaya jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka bencana akan datang dan menimpa desa Sukosewu. Kini apa yang jadi keyakinan warga sudah terlaksana.

Warga pun berharap air dari Jenggolo Urung-urung bisa terus memberikan penghidupan bagi para petani.

“Karena 3 tahun ada pandemi kami tidak bisa melaksanakan tradisi itu tahun ini bisa dilakukan alhamdulillah,” tutupnya. ( Novi )

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button