Bandar LampungDaerahHeadlineLampungLampung Tengah

Diduga Asal Jadi, Sofyan : Ini Indikasinya Proyek Siluman

Lampung Tengah,Mitratoday.com-Diduga pengerjaan pengerasan jalan Hotmix di Kampung Negara Aji Tua, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah, tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Pembangunan.

Pasalnya, terlihat saat pengerjaan Hotmix tersebut sangat tipis, diduga pekerjaan Hotmix asal jadi dan tidak sesuai dengan Speknya.

Hal ini dikeluhkan oleh Ari seorang warga Kampung Bumi Aji yang tidak sengaja melintas waktu pekerja dengan bekerja.

“Sudah tidak ada Papan Nama, Mana aspalnya sangat tipis. Saya selaku warga sini yang akan selalu memanfaatkan jalur ini, sangat miris melihat pekerjaan seperti ini,”Keluh Ari, Kamis (10/10/19)

Menurut Ari pemerintah sudah menganggarkan dana untuk pengerjaan seperti ini pasti lebih dari cukup,” Setidaknya kami juga bisa menikmati jalan ini agak lama, Kalau melihat hasil pekerjaan seperti ini kuat dugaan saya ada Mark up nya,”ucap Ari.

Ari mengaku pengerjaan Hotmix di Kampung Negara Aji Tua sepanjang 1600 meter hanya menghabiskan Aspal 360 ton saja.

“Ini Proyek dari Provinsi mas, Bayangin aja mas dengan panjang 1600 meter pajang, 4,5 meter lebar cuman habis aspal 364 ton aja, tipis nya minta ampun,”jelas Ari.

Menanggapi terkait keluh kesah warga masyarakat Kecamatan Anak Tuha ini, Ketua LSM LPAB Sofyan mengatakan, kurang transparan nya pihak pengembang ini di duga ingin menutupi hasil pengerjaan jalan Hotmix di Kampung Negara Aji Tua tersebut.

“Kalau memang Plang Nama saja tidak ada kuat dugaan pekerjaan ini asal-asalan, Nanti adinda saya cek dulu siapa pemenang dang berapa anggarannya, Kasihan masyarakat selalu jadi korban,”pungkas Sofyan.

Dengan tidak ada Papan Nama, Kata Sofyan, Proyek pengerjaan Hotmix jalan poros Gunung Sugih di Kampung Negara Aji Tua ini diduga proyek siluman

“Arti dari proyek siluman itu ya, Susah di pantau masyarakat. Contoh dia tidak punya papan nama yang harusnya ada, jumlah anggaran dana, nama perusahaan yang mengerjakan dan asal uang yang digunakan dalam pekerjaan tersebut,”tandasnya.

Dari hasil pantauan Ketua LSM LPAB Sofyan, Untuk pekerjaan tahun 2019 ini lebih hancur dari tahun 2015.

“Maaf ini mas, Kalau kita dari LSM dan Wartawan mengatakan hal seperti ini terkesan disalahkan mereka dari pihak terkait. Tau apa Lo, padahal kita tahu benar. Tapi kita tidak punya wewenang untuk menangkap. Coba kalau kita punya penjara, Penuh penjara kita itu,”tuntasnya.

Sampai berita ini di turunkan, Pihak pelaksana di lapangan proyek tersebut enggan memberikan tanggapan saat di konfirmasi melalui pesan Watshap.

(Iswan)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button