DaerahLampung

Harga Singkong Anjlok, Petani Alih Profesi

Lampung Utara,Mitratoday.com-Harga singkong tak kunjung membaik, Perbandingan biaya produksi dan hasil panen saat dijual terdapat ketimpangan yang sangat jauh. Kondisi seperi ini tentu berakibat menurunnya pendapatan petani. Alih-alih menikmati uang dari hasil panen, untuk memenuhi kebutuhan hidup saja masih jauh dari kata cukup.

Hal ini dikeluhkan Hardianto, seorang petani singkong yang berada di Kecamatan Abung timur, Lampung Utara. Saat diwawancarai, Jum’at, (19/7/2019), dirinya mengeluhkan harga singkong di tingkat pengepul lokal yang seharga Rp1125,-/Kg.

“Pasaran singkong di tingkat pengepul di sini (Kecamatan Abung timur) cuma dihargai Rp 1.125/kg, Itupun belum dipotong dengan 30% pertononase dengan ketentuan yang berlaku disetiap lapak. Harga segitu jika dibandingkan dengan biaya yang saya keluarkan saat proses tanam masih jauh dari harapan,” keluh Har.

Menurutnya, harga singkong sebelum saat ini, pernah mencapai Rp 2.000/kg, bahkan lebih.

“Kalau harga seperti dulu, tentu petani singkong bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan menutupi ongkos tanam,” ujarnya.

Dengan harga yang sungguh rendah Hardiyanto membuat inisiatif untuk merubah profesi nya yang tadi nya petani setor ke pabrik atau lapak singkong sekarang saya mencoba usaha baru pembuatan gaplek, selain harga nya yang cukup tinggi dan saya dapat mempekerjakan kuala muda yang ada di desa Surakarta, seperti contoh dengan mengupah anak-anak mencacah singkong yang bulat sehingga menjadi lebih kecil dengan upah perkilo geram nya RP150.00 dan upah jemur nya perkilo nya RP. 130.00.” Ungkapnya

Dengan harga singkong yang ada saat ini, lanjut har, sangat terasa menyulitkan. Apalagi kebutuhan pokok yang setiap hari diperlukan warga harganya sedang melambung, seperti harga cabai merah misalnya.

“Yah, selalu begini nasib petani, Pak. Tanaman yang dihasilkan petani harganya selalu menurun, sementara yang diperlukan itu meningkat. Akibatnya, saat ini jadi musim paceklik,” sesalnya.

Dari penelusuran awak media ini, rabu (25/7/2019), selain singkong, sejumlah tanaman perkebunan lainnya juga mengalami trend penurunan harga jual. Semisal lada yang hanya mencapai Rp.20.000-25.000/kg. Tentu saja ini menurunkan daya beli masyarakat di pasaran, khususnya petani.

(Elva)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button