DaerahHeadlineLampungLampung Tengah

Jejak Kemiskinan Di Lampung Tengah, Sandi Menanti Keajaiban Tuhan

Pewarta : Iswan

Lampung Tengah,Mitratoday.com-Jejak Kemiskinan di Lampung Tengah, Derita Hidup yang di Alami Warga Sulusuban membuat cerita panjang nasib si anak yatim piatu.

Mengidap Disbilitas tuna rungu (tidak bisa mendengar) dan tuna wicara (tidak bisa bicara), Sandi (32) warga Kampung Sulusuban, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah, kini terkena penyakit liver pasca ditinggal mati oleh kedua orang tuanya.

Lengkap sudah penderitaan Sandi, Yatim piatu semenjak kecil. Belum sempat ia mengenyam kasih sayang belaian orang tua, semenjak ditinggal ayah ibunya sandi mengidap penyakit liver yang kian memperburuk keadaannya saat ini.

Sebelumnya, Sandi tinggal digubuk reot peninggalan orang tuanya seorang diri tanpa bisa melakukan apapun karena keterbatasan yang di idapnya.

Setelah sebulan lebih hidup sendiri, Sandi diketahui terkena penyakit kuning yang mengakibatkan kini dirinya hanya bisa terbaring lemas dirumah salah satu kerabat orang tuanya.

“Awalnya kena penyakit kuning, saya sebagai (Bibi) bersama suami sekarang yang merawat Sandi,” ujar Mbah Warsinah, salah satu kerabat yang saat ini merawat sandi dikediamannya dengan seadanya.

“Kemarin sudah dibawa kerumah sakit. kata dokter Sandi kena Liver, sekarang itu badannya kuning bengkak semua sama diperutnya buncit membesar,” tambahnya.

Ketika ditanyai oleh awak media mengapa tidak biarkan Sandi dirawat di rimah sakit, Warsinah mengatakan dirinya tidak memliki uang yang cukup untuk melakukan itu, sedangkan BPJS yang Sandi miliki sudah non aktif tidak bis digunakan lagi.

Maunya begitu, lanjut Warsinah, tapi dari rumah sakit sini dirujuk ke Bandar Lampung,”BPJSnya kemarin sudah saya buat sama pak kepala kampung tapi sampai sekarang belum jadi katanya seminggu lagi.”Pungkasnya.

Ia juga mengatakan, Selama ini uluran bantuan berdatangan hanya dari warga sekitar, sedangkan pihak kampung atau pemerintah belum pernah datang.

Dirinya berharap, agar pihak Kampung, Kecamatan maupun pemerintah Kabupaten untuk membantu meringankan biaya pengobatan Sandi agar lekas sembuh.

Sementara, Jasmari (54) salah satu tokoh masyarakat setempat mengatakan, Sandi sakit kanker hati. Sudah tiga bulan ini terbaring sakit dirumah bibinya.

“Dulu pernah dibawa kerumah sakit, kebentur biaya dan tidak punya BPJS sehari-harinya dibawa pulang untuk dirawat di rumah bibinya,” kata Jasmari.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button