Daerahjawa Timur

Lagu Rek Ayo Rek Tandai Workshop Perpamsi Jatim

Malang,Mitratoday.com-Lagu Rek Ayo rek yang di bawakan group paduan suara Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang menandai acara Workshop Peningkatan Kinerja PDAM /Perumda yang diselenggarakan DPD Perpamsi Jawa Timur yang dibuka secara resmi oleh Bupati Malang HM.Sanusi di Hall Hotel Atria Kota Malang senin (21/10/2019).

Kegiatan workshop ini juga diisi dengan penandatanganan MOU antara Perpamsi Jatim dengan dengan Lembaga Sertifikat Profesi Air Minum Indonesia (LSP-AMI) dan Lembaga Pendidik dan Pengkaji Pajak (LP3).

Bupati Malang HM.Sanusi dalam sambutannya berpesan melalui workshop seperti ini 38 anggota Perpamsi Jatim mampu tumbuh berkembang menjadi sebuah perusahaan penyedia air minum profesional yang berorientasi mencari profit (keuntungan). Tapi profit oriented bukan tujuan utama, karena keberadaan PDAM/Perumda juga tidak terlepas dari peran serta masyarakat , artinya anggota Perpamsi harus memikirkan social Oriented,”kata Sanusi dalam pesannya.

Hal ini lanjut Sanusi juga sudah diterapkan di Kabupaten Malang dengan program pro rakyat miskin dengan memberikan tarif gratis 10 meter kubik pertama bagi pelanggan tidak mampu. Program seperti ini , kata Sanusi harus dijadikan parameter pelayanan seluruh PDAM/Perumda di Jatim agar tidak mengejar profit tapi juga perlu memikirkan sisi sosial bagi masyarakat kurang mampu.

Sementara Ketua Pengurus Daerah Perpamsi Jatim Syamsul Hadi S.sos.MM menyebutkan capaian kinerja PD Perpamsi saat ini mengalami kemajuan cukup signifikan. Symsul menyebut saat ini dari 38 anggota Perpamsi Jatim, 6 diantaranya dinyatakan sebagai perusahaan kurang sehat. “Ditahun 2017 ada 5 perusahaan anggota Perpamsi yang kurang sehat dan 1 dinyatakan perusahaan Sakit , namun ditahun 2018 kemarin perusahaan air dengan kategori sakit tersebut mulai beranjak naik , meski masih menjadi perusahaan dengan kategori kurang sehat,”ungkap pria yang juga Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan ini.

Syamsul memaparkan terdapat 3 parameter kinerja utama yang mendapat perhatian khusus dari pengurus Perpamsi Jatim diantaranya cakupan layanan ,Tingkat Kehilangan Air dan Full Cost Recovery (FCR). “Ada 20 PDAM yang masuk kategori FCR dan 18 PDAM dengan Kategori FCR. Nah dari
hasil audit BPKP Jatim tahun 2018 kemarin dari 18 Perusahaan yang dikategorikan Non FCR tersebut saat ini tersisa 4 perusahaan yang dikategorikan Non FCR, harapannya di akhir 2019 seluruh PDAM/Perumda anggota Perpamsi Jatim sudah menjadi perusahaan yang sehat dan mampu menghasilkan Laba,”tutur Syamsul.

Workshop Perpamsi Jatim yang diadakan selama 2 hari tersebut selain dihadiri Bupati Malang juga di hadiri Direktur Eksekutif Pengurus Pusat Perpamsi Ashari Mardiono , Perwakilan BPKP Jatim Sugiharto dan seluruh direksi perusahaan air minum anggota Perpamsi Jatim.

(GT)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button