DaerahJambi

Nadi Kehidupan Akan Terus Berjalan

Penulis : Alif M.fauzan
Editor   : Redaksi

Tanjung Jabung Timur,Mitratoday.com-Pria paruh baya bertelanjang dada ini tekun melihat helai demi helai lembar daun dari tanaman yang ada di hadapannya.

Dengan sebatang rokok di sela-sela jari kirinya ia tak menghiraukan teriknya matahari dan peluh yang terus menetes dari kening dan tubuhnya tak jua mengeluhkanya.

Mata tuanya terus memandangi satu demi satu tanaman cabai yang mulai hidup subur setelah terkena banjir.

“Ini pekerjaan saya setiap hari,kalau lagi tidak memanen buah kelapa sawit. Melihat apakah ada hama yang menyerang tanaman cabai ini,”Ujar kasani.

Kasani merupakan petani cabai sambilan Desa Lambur 1, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Pria berbadan legam ini sebelum menjadi petani cabai pernah melakoni banyak pekerjaan, mulai dari pekerja bangunan hingga petani penggarap.

“Namun semua hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga,” katanya.

Kini musim hujan sudah menyambut untuk menyapa kembali di bulan Desember pertanda bahwa; “nadi kehidupan akan terus berjalan sebagai bahan dari mengisi setiap musim itu sendiri, antara menjadi manusia yang hidup; harus mengikuti siklus alam”.

Air hujan sebagai salah satu lantaran untuk dapat terus hidup, begitu juga bagaiamana tanaman-tanaman yang membutuhkan air didalam kehidupan mereka.

Tentu sebagai bahan untuk tumbuh, berkembang, lalu berbuah, guna menebar kebaikan sebagai pemberi kehidupan manusia dan mahluk lainnya.

Seperti yang dapat kita saksikan, hujan sudah mulai sering turun, tanah-tanah yang tadinya kering kembali menjadi basah. Untuk itu, merupakan lambang pangan sendiri bagi manusia.

Ia memandang pagi harus se-produktif mungkin. Kebanyakan masyarakat desa, sebagian besar berprofesi sebagai petani.

Tetapi menjadi petani bukanlah perkara yang mudah, rasanya semua profesi jika bekaca dari kehidupan petani, sama-sama akan menemukan kesulitannya sendiri.

Namun, kesulitan apapun itu, apakah petani frustasi menjadi petani? Bukankah mereka tetap menjaga semangat meskipun apa yang mereka tanam belum tentu seimbang dengan tenaga atau modal yang mereka keluarkan?

“Tentu tidak, petani akan tetap menjadi petani karena mereka butuh menanam untuk menuai hasilnya. Begitupun dengan profesi lain selain petani, kerja menjadi buruh memanen buah kelapa sawit saat ini.”Ucapnya.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button