Bangka BelitungDaerah

Tarsius, Satwa Langka Belitung Curi Perhatian Menteri Sandi

Penulis : Adi

Sijuk,Mitratoday.com– Daya tarik Pulau Belitung sebagai salah satu destinasi wisata tidak hanya pada panorama alam yang memanjakan mata, tetapi terdapat juga fauna langka yang bisa dijumpai di Belitung yaitu Tarsius, Primata mungil tersebut memiliki keunikan tersendiri, hingga membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahudin Uno ingin melihat langsung Perimata mungil tersebut.

Menteri kelahiran Riau tersebut, jumat malam (05/02/21) menyusuri Bukit Peramun yang terletak di Desa Air Selumar, Kecamatan Sijuk guna melihat hewan yang kepalanya dapat berputar 270 derajat dengan bentuk seperti monyet dan matanya seperti burung hantu itu.

“Kunjungannya sangat dibatasi, saya mendapat informasi jika terlalu banyak orang, tarsius rentan stres,”ujarnya.

Disamping melihat satwa langka yang hanya tersisa sekitar 80 ekor tersebut, dirinya meninjau kawasan Bukit Peramun dikarenakan akan menjadi destinasi wisata baru oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf).

Nantinya kawasan tersebut terintegrasi dengan kawasan Juru Seberang, Kecamatan Tanjung Pandan yang diharapkan selain menambah destinasi wisata Pulau Belitung, juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dengan kreatifitas memanfaatkan potensi kearifan lokal.

Usai melakukan kunjungannya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan bahwa Desa Air Selumar merupakan salah satu desa wisata yang menjadi satu kesatuan untuk ekowisata, ditambah dengan kebutuhan wisata ditengah Pandemi Covid-19, wisata alam terbuka seperti Bukit Peramun akan menjadi produk unggulan.

Menurut Menteri Sandi, dalam kurun waktu tiga tahun kedepan, secara bertahap akan ditata hingga tracking, sehingga dari Juru Seberang hingga ke Bukit Peramun ini akan terintegrasi.

“Siap-siap teman-teman diseluruh nusantara, Belitung menawarkan satu sensasi wisata alam yang luar biasa,”ungkapnya kagum.

Selain keunggulan fauna tarsius dan wisata alamnya, kawasan ini juga akan memiliki fitur desa digital. Kedepan beberapa pohon dapat discan dengan aplikasi khusus untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang objek yang discan, tidak ketinggalan bukit yang instagramable serta inovasi lainnya.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button