Daerahjawa Timur

Kecamatan Tumpang Dinobatkan Jadi Kecamatan Berseri

Kabupaten Malang, mitratoday.com – Kecamatan Tumpang resmi dinobatkan sebagai Kecamatan Berseri tingkat Kabupaten Malang. Penghargaan di bidang pengelolahan lingkungan tersebut diberikan langsung bupati Malang Rendra Kresna kepada Camat Tumpang di Pendopo Agung jalan H Agus Salim Kota Malang kamis malam (7/12).

Dalam penganugerahan tersebut, Kecamatan Tumpang menyisihkan 10 besar lainnya. Diantaranya, kecamatan Sumberpucung, Wonosari, Kepanjen, Pakisaji, Ngantang, Singosari, Pagak, Sumbermanjing Wetan dan Tajinan.

Penilaian ini, menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berdasarkan keseriusan Camat dalam mensukseskan program pemerintah Kabupaten Malang yakni Pelestarian Lingkungan Hidup.

“Penilaian ini di antaranya meliputi pemukiman ,lingkungan sekolah, pola hidup masyarakat dan lingkungan yang sehat, serta kondisi tempat perdagangan,”ujar Budi.

Budi menambahkan, pihaknya bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Brawijaya, LSM Ekstrak dan tim Penggerak PKK kabupaten Malang telah melakukan verifikasi lapangan meliputi Kebijakan Camat dalam pengelolahan Lingkungan daerahnya.

Pengoptimalan Usaha Kesehatan Sekolah, pengelolahan TPST serta sinergitas dengan dunia usaha dalam pengelolahan Hidup berkelanjutan.

Sementara itu, Bupati Malang, Rendra Kresna, mengingatkan bahwa semua elemen pemerintahan seperti camat harus memiliki visi dan misi yang sama dalam melayani masyarakat.

“Dengan Anggaran terbatas dan dari masyarakat, Camat harus mampu melakukan berbagai inovasi yang terarah disesuaikan dengan aspirasi masyarakat karena secara prinsip pembangunan yang kita lakukan diperuntukkan bagi masyarakat,” kata Rendra.

Rendra juga mengingatkan bahwa paradigma pembangunan suatu daerah tidak boleh di target dalam hitungan tahun, karena hasil pembangunan itu nantinya bakal di wariskan kepada generasi mendatang. Rendra menilai 33 camat yang ada telah berupaya memberikan yang terbaik dalam hal kebijakan khususnya di bidang pengelolahan lingkungan hidup.

“Hanya mereka yang tidak berada dalam 10 besar kurang beruntung saja, namun dalam segi kebijakan saya nilai bagus,” papar bupati dua periode ini.

Rendra juga mengkritik evaluasi yang disampaikan wakil dari Pusat Studi Lingkungan Hidup tentang pengelolahan lingkungan, padahal sambung Rendra setiap Kecamatan memiliki kondisi dan letak yang berbeda.

“Sehingga setiap kebijakan para camat ini berbeda,” ungkap Rendra.

Lingkungan Hidup menurut Rendra bukan hanya menyangkut Hutan, kebersihan lingkungan dan Udara, air, sanitasi.

“Namun harus ada keterkaitan dengan Pendidikan dan pembangunan berbasis lingkungan,” tukas Rendra.

Ia mencontohkan keberadaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tetap menjadi perhatian para camat, jangan salah mengartikan namun harus mempraktekkan tentang pemanfaatan UKS.

Rendra menegaskan keberadaan sekolah tidak boleh membawa kotoran masuk kedalam lingkungan sekolah.

“Jangan ada model bank sampah di sekolah, semisal murid memilah sampah. Ini bukan tugas pokok seorang pelajar,” tegas pria kelahiran Pamekasan ini.

Ia berharap dengan di raihnya predikat kecamatan berseri ini, menjadi motivasi tersendiri bagi kecamatan lain untuk berinovasi dalam pembangunan di wilayah masing-masing khususnya di bidang tata kelola lingkungan hidup dan di peruntukkan bagi masyagakat luas.(GT)

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button