riau

Mengintip Gubuk Pelaku Teror Mapolda Riau

DUMAI, mitratoday.com – TIM Densus 88 Anti Teror Polri mendatangi gubuk milik satu terduga teroris di Kota Dumai, Kamis (17/5/2018) siang. Mereka kembali melakukan penggeledahan di sekitar gubuk yang berada di Jalan Santri Assakinah, Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

Ada dugaan lokasi tersebut jadi lokasi latihan para terduga teroris sebelum menyerang Markas Polda Riau, Rabu lalu. Gubuk kayu yang ada di tengah rimbun kebun kelapa sawit itu milik satu terduga teroris, Mursalim alias Pak Ngah. Kondisi di dalam gubuk tampak berantakan. Sementara di bagian belakang terlihat jemuran pakaian bayi yang masih tergantung.

Para personil Densus 88 Anti Teror tampak membawa senjara laras panjang. Kapolres Dumai AKBP Restika PN ikut melihat situasi terkini gubuk itu bersama sejumlah anak buahnya.

Sejumlah personel Polres Dumai tampak menggerebek satu gubuk di kawasan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Rabu (16/5/2018). Ada dugaan gubuk milik terduga pelaku teror di Mapolda Riau. Mereka membawa serta pria berinisial NZ, yang pernah ikut pengajian bersama Pak Ngah.

Ia menuturkan sejumlah aktifitas di sana. Dikatakannya, kebun sawit itu milik Pak Ngah. Selain pengajian dan beribadah bersama di mushala kayu dekat gubuk, lokasi ini juga tempat latihan fisik anggotanya.

Kata NZ, Pak Ngah dan kelompoknya membuat langgar atau mushala sendiri. Ia memberi pengajian di sana. Ada dua orang yang bergantian menjadi imam di sana, Suwardi dan Pak Ngah. Keduanya tewas dalam serangan ke Mapolda Riau.

Gubuk miliki terduga teroris, MR alias Pak Ngah di Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai saat Tim Densus 88 Anti Teror Polri bersama Polres Dumai melihat kondisi terkini gubuk itu, Kamis (17/5/2018).

“Biasanya ada delapan orang shalat di sana, yang jadi imam Pak Ngah atau Suwardi,” terang NZ kepada tim Densus 88 Anti Teror Polri.

NZ mengaku sudah tidak ikut pengajian di tempat itu sejak tahun 2017 silam. Ketua RT 05 Mundam Syaharuddin mengungkapkan Mursalim alias Pak Ngah pernah menemuinya setelah menempati tempat itu selama tiga bulan.

Syaharuddin mengetahui bahwa Pak Ngah baru menempati kebun setelah membeli lahan perkebunan sawit itu pada 2015 dari pria bernama Bahrum. Pak Ngah sebelumnya tinggal di kawasan Tanjung Palas.

Pakaian bayi masih tampak tergantung di belakang gubuk milik terduga teroris, MR alias Pak Ngah di Kawasan Medang Kampai, Kota Dumai. Pakaian bayi masih tampak tergantung di belakang gubuk milik terduga teroris, MR alias Pak Ngah di Kawasan Medang Kampai, Kota Dumai.

Pak Ngah menempati lahan seluas setengah hektare itu bersama istri dan dua anaknya. Masyarakat tidak melihat ada hal ganjil dari aktifitas Pak Ngah bersama kelompoknya.

Mereka hanya tampak memanen sawit dan memiliki hubungan yang baik dengan warga di sekitar kebun.

Menurut Syaharuddin, kebanyakan orang yang datang ke gubuk Pak Ngah berasal dari luar daerah.

“Kami tak pernah lihat mereka latihan fisik secara langsung. Tapi pengakuan dia (Pak Ngah) pernah menggelar latihan silat di dekat gubuknya,” ujar Syaharuddin.

Para personel Polres Dumai tampak bergerak ketika hendak menggerebek satu gubuk milik terduga teroris di Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018) di Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

Bagikan

Rekomendasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button